Jadi, acara sore tersebut tidak sekadar evening coffee, tapi coffee cupping, karena kami mencoba enam jenis kopi yang ada di Pacific Restaurant & Lounge. Dimulai dari Brazil Santos, inilah kopi Brazil yang berasal dari pohon varietas Arabica yang terdapat di Amerika Latin, memiliki rasa yang agak manis dan agak ringan di mulut. Berikutnya adalah Mexico Organic, yang berasal dari salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia.
Kemudian ada Colombia Supremo, yang merupakan varietas tertinggi dari kopi Kolombia yang memiliki rasa keasaman medium, kaya akan rasa walnut dan sangat tinggi kepekatannya. Sementara Ethiophian Yirgacheffe, yang kami jajal berikutnya, diproduksi oleh eksportir kopi tertua di dunia. Kopi yang tumbuh di dataran tinggi ini memiliki rasa yang lembut dengan aroma yang mudah diingat dan tingkat keasaman yang ringan.
Kemudian sampailah icip-icip kopi ini ke produksi dalam negeri, yakni Aceh Gayo dan Toraja Kalosi. Yang pertama, Aceh Gayo memiliki aroma yang kuat, dengan tingkat kepekatan sedang dan meninggalkan rasa cokelat di mulut. Sementara Toraja Kalosi beraroma tinggi dan memiliki karakter multi-dimensional dengan tingkat keasaman yang rendah. Yang menarik, menurut opini kami secara bulat, secangkir yang terakhir inilah yang menjadi favorit kami.
Great to enjoy and learn coffee! (Burhan Abe)