MAKIN banyak saja hotel-hotel bermunculan di Bandung, baik yang sama sekali baru atau pun hotel lama yang direnovasi kembali. Maklum, Kota Kembang itu kini menjadi salah satu destinasi favorit, tidak hanya bagi turis domestik tapi juga turis manca negara. Asal tahu saja, Air Asia berani melakukan penerbangan Kuala Lumpur – Bandung tiga kali sehari.
Undangan para pengelola hotel di Bandung untuk awak media pun, yang entah untuk memberikan materi liputan atau pun sekadar ajakan beranjangsana, datang bertubi-tubi. Itu sebabnya, HAM (Himpunan Anak Media) yang menyatukan awak media Jakarta berinisiatif mengadakan Media Gathering di Bandung, 23-26 September 2011.
Selama empat hari itu, kami mengunjungi tiga hotel, Malaka, Gumilang, dan Asmila, serta sebagian ke Burgundy Wine & Dine. Acara yang dimotori oleh Hadi Suwarno (Majalah Eksekutif) dan Michael Petit (Majalah Hang Out) ini cukup seru, tidak hanya beramah tamah dalam suasana kekeluargaan, tapi juga party yang gilan-gilaan ala media. Hadiah pun bertaburan, dengan grand prize dua tiket Garuda Jakarta – Singapura pp yang dipersembahkan oleh Asmila.
When Budget Meet Comfort
Hotel pertama yang kami singgahi adalah Malaka. Ini adalah hotel bujet di bawah pengelolaan Kagum Hotels, manajemen perhotelan berpusat di Bandung, yang saat ini telah mengelola enam hotel di Bandung. Hotel bintang dua ini resmi beroperasi 15 September 2011.
Terletak di Jl. Halimun No 36, Palasari, Malaka cukup strategis, berjarak 15 menit dari Bandara Udara Husein Sastranegara, 5 menit dari Bandung Super Mal dan Trans Studi Bandung, 5 menit dari wisata kuliner Jl. Burangrang dan 10 menit dari Jalan Riau, wisata kuliner dan factory outlet.
Hotel dengan 46 kamar superior berukuran 15,5 m2 dan dua kamar suite berukuran 31 m2 ini, berkonsep “Bed and Breakfast” yang dilengkapi fasilitas restoran dan ruang pertemuan dengan kapasitas maksimal 40 orang. Selain berukuran dua kali lebih besar dibandingkan kamar superior, kamar suite juga dilengkapi ruang tamu dan bathtub di setiap kamar mandinya. Harga yang ditawarkan; Rp 350.000 nett (superior) dan Rp 650.000 nett (suite), tentu saja termasuk breakfast.
“Hotel bujet saat ini sudah memiliki pangsa pasar tersendiri. Banyak tamu yang menginap untuk tujuan belanja, rekreasi, dan bisnis dalam waktu singkat, sehingga hotel bujet dengan lokasi strategis dan harga terjangkau bisa menjadi salah satu pilihan,” jelas Evaldo selaku Corporate PR Manager Kagum Hotels.
Meski harganya murah, para tamu tetap dapat menikmati berbagai kenyamanan dan fasilitas. Setiap kamar sudah pasti dilengkapi dengan AC, tempat tidur dan bantal seperti layaknya hotel berbintang, telepon di tiap kamar, TV kabel, dan Free WiFi. Tempat parkirnya cukup luas, serta keamanan yang terjamin. Seperti tagline yang diusung Hotel Malaka, “When Budget Meet Comforts”.
Most Memorable Stay
Hotel kedua yang kami singgahi adalah Hotel Gumilang Regency, yang sudah beroperasi sejak 1990. Pada awalnya hotel hanya memiliki 56 kamar tamu dengan fasilitas ruang meeting, coffee shop dan restoran. Melihat tingkat persaingan hotel yang semakin meningkat dan ditambah meningkatnya kunjungan wisata ke Bandung yang membaik, maka mulai tahun 2007 dilakukan renovasi. Perubahannya cukup signifikan; yakni perbaikan dan penambahan kamar, penambahan fasilitas dan renovasi main building sehingga memberikan wajah baru.
Yup, hotel yang memiliki tagline “Most Memorable Stay” ini memiliki target merenovasi kembali properti dan mengubah segmen menjadi menengah ke atas. Gumilang Regency memiliki 104 kamar yang ditawarkan mulai Rp699.000 nett per malam. Terdapat lima kategori kamar, yakni 12 standard, 16 superior, 65 deluxe, 10 executive, dan 1 suite.
Hotel Gumilang Regency terletak di daerah Bandung Utara yang berbatasan dengan Kota Lembang, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kotamadya Bandung. Berada di ketinggian sekitar 2.700 kaki di atas permukaan laut dengan suhu udara yang sejuk antara 18’ C – 25’ C, menjadikan hotel ini mempunyai atmosfer yang berbeda dibandingkan dengan Jakarta, misalnya.