Resolusi

Setiap awal tahun baru banyak orang mengikrarkan resolusi, yaitu rencana yang akan mereka lakukan dalam setahun ke depan. Misalnya, mengurangi stres, melakukan diet, berolah raga secara rutin, menikah, umrah, dan sebagainya.  

Semua orang memang berhak untuk menjalani hidup secara lebih baik, membuat “GBHN pribadi” sebagai patokannya selama setahun ke depan, kalau perlu dengan target waktu yang ketat. Mark Zuckerberg, misalnya, mempunyai resolusi yang cukup unik di tahun 2015 ini. Bos Facebook ini menantang dirinya untuk membaca buku baru setiap dua minggu sekali.   

Agar lebih seru, miliuner muda menantang para pengikutnya untuk ambil bagian dalam resolusi ini. Ia mengumumkan niatannya secara terbuka dan mengajak sekitar 30 juta follower-nya. Dia bahkan membuat Facebook Page yang dinamai A Year of Books – tempat ia dan pengikutnya sharing tentang buku. Lalu, apa resolusi Anda?  

Bangsa Romawi kuno setiap tahun berjanji kepada Janus – dewa di mana Januari berasal, akan menjalani kehidupan lebih baik kepada Janus. Bangsa Babylonia juga berikrar kepada dewa mereka di pergantian tahun. Resolusi telah melintasi budaya dan agama yang berbeda. Bangsa modern tentu mempunyai resolusi yang berbeda, sesuai dengan zamannya.  

Apa pun resolusi Anda, perlu tekat kuat serta disiplin yang ketat untuk menjalankannya. Sebab, menurut penelitian Richard Wiseman dari Universitas Hertfordshire, hanya satu dari sepuluh orang yang berhasil mencapai resolusi tahun barunya, bahkan sebagian melanggar niat baik tersebut sangat awal di tanggal 23 Januari. (Editor’s Note MALE 115)   

Berikut beberapa tip, yang dikutip dari CNN Indonesia, agar resolusi Anda berhasil:

Tenggat waktu

Buatlah tenggat waktu yang jelas untuk tujuan Anda. Pelatih kepribadian Matt Roberts mengatakan, beberapa tujuan harus ditetapkan pada dua minggu, enam minggu, dua belas minggu, dan satu tahun. Setiap pembagian waktu tersebut harus memiliki target spesifik yang ingin dicapai agar tidak menyimpang dari target itu.   

Bermanfaat bagi sekitar

Tulis ulang resolusi atau tujuan menjadi visi yang bermanfaat bagi orang-orang yang disayangi. Jadi, tidak melulu tentang Anda. Misalnya, jika resolusi Anda adalah ingin sehat, ubah menjadi ingin sehat agar saya tetap bisa bersama anak-anak saya.   

Ingatkan diri

Buatlah pengingat visual yang bisa dibawa kemana-mana. Baik itu berupa foto pesepakbola idola atau pesan inspirasional dalam dompet. Menurut Georges Petijean, pelatih motivasi kaum muda, satu-satunya hal yang bisa membuat Anda melanggar resolusi adalah diri sendiri.   

Positif

Masalah nyata dalam kegagalan menetapkan tujuan adalah kecenderungan kita menyatakannya secara negatif. Misalnya, saya akan berhenti merokok atau saya akan berhenti minum. Agar kesempatan sukses lebih besar, kita perlu berpikir manfaat dan fokus pada tujuan. Kalau saya berhenti merokok, saya akan lebih sehat, bugar, dan lebih kaya. Motivator Carol Fox mengatakan, otak manusia perlu diberikan sesuatu yang positif untuk berfokus, daripada sekadar memberitahu akan kehilangan sesuatu.   

Jangan berlebihan

Dua kata saja, langkah kecil. Jika ingin menciptakan kebiasaan, coba untuk memecah tujuan menjadi potongan sekecil mungkin. Lalu, pilih yang termudah untuk memulainya.   

Pikirkan bahwa Anda akan merasa baik

Lupakan dulu tentang kehilangan berat badan. Bagaimana penampilan Anda bukan yang utama, yang terpenting adalah perasaan Anda. Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, fungsi organ, dan kesejahteraan menyeluruh. Bonusnya adalah, rambut mengilap, mata cerah, kulit yang indah, energi yang meningkat, serta pinggang yang lebih kecil.   

Buatlah menyenangkan

Kebosanan akan mengurangi motivasi awal yang menggebu-gebu. Coba hal baru, barangkali seperti kelas baru, mengikuti sebuah acara atau menyewa pelatih pribadi agar lebih fokus dan termotivasi.  

Menghadiahi diri sendiri

Memberi hadiah untuk diri sendiri baik ketika ingin mencapai tujuan atau saat mencapai tujuan adalah penting. Cara tersebut membuat kita berpegang pada resolusi tanpa harus menunggu resolusi tersebut tercapai. Pelatih karier Penny Davenport mengatakan, Anda lah yang memegang kunci keberhasilan diri sendiri.   

Terukur

Buat resolusi yang sangat spesifik. Misalnya, saya ingin bisa berlari 30 menit tanpa istirahat pada minggu keenam. Banyak orang beresolusi ‘saya ingin sehat’. “Apa makna kalimat itu? Ubahlah dengan, ‘saya ingin bersepeda ke kantor sebanyak empat kali dalam seminggu’. Tujuan itu lebih nyata,” kata Julia Willmott, pelatih fitnes dan guru pilates.

Related Stories

spot_img

Discover

Cross Paasha Bali Seminyak

A Symphony of Style, Sophistication, and Balinese Charm Bali, Indonesia – In the heart of...

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

COAL Menghidupkan Suasana Bar di Jakarta Pusat

COAL adalah bar terbaru di Jakarta yang menyajikan koktail khas dengan sentuhan cita rasa...

Sunday Folks Luncurkan Aneka Pilihan Es Krim Artisanal di...

Merek asal Singapura ini menghadirkan pilihan es krim premium dan hidangan pencuci mulut di...

Popular Categories

Comments