Media Cetak Bersaing dengan Internet

Tukar format AV

“Kalau koran kita bisa mengukur hingga detail, misalnya biaya peliputan, biaya cetak, biaya peralatan. Dari semua itu, kita kemudian bisa menentukan harga berapa koran yang kita jual,” kata Leak.

Sementara bila berita yang diperoleh para wartawan untuk dimuat di internet, menurut Leak Kustiya, Jawa Pos belum bisa menentukan model bisnisnya. “Sekarang ini kita belum mendapatkan gambaran, kita akan mendapatkan apa ketika berita itu kita muat di internet,” tambah Kustiya.

Dalam pandangan Jawa Pos, akses berita di internet dimana siapapun yang memiliki sambungan internet dan komputer bisa melakukannya tanpa membayar ini masih tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh media cetak seperti Jawa Pos untuk mendapatkan berita.

Iklan di internet

Bila Jawa Pos masih bertahan dengan pola media tradisional, sambil menunggu perkembangan pasar, bagaimana dengan media yang hanya muncul di internet saja. Apakah di Indonesia, media seperti ini sudah bisa bertahan secara komersial?

Burhan Abe adalah salah seorang penggagas media kuliner Appetite Journey dan penulis untuk situs portal perempuan.com. “Ini persoalan waktu saja bagi media yang hanya muncul di internet.” kata Abe.

Perkembangan teknologi mulai dari internet sampai ke perangkat pribadi seperti telepon genggam memberikan kemudahan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. “Di Indonesia, kepemilikan telepon genggam sudah hampir merata di mana-mana. Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan format mengakses media terjadi. Dulu orang tidak mengenal Facebook, sekarang banyak orang di kota besar di Indonesia memiliki account Facebook,” kata Abe.

Untuk bisa sukses secara komersial, apalagi bagi media massa yang hanya beredar di internet, ketergantungan akan iklan sangat penting. “Sudah ada beberapa media yang membuktikan bahwa mereka bisa sukses di internet. Contoh paling jelas adalah detik.com, yang memang sejak dari awal sudah dibuat khusus untuk internet. Beberapa yang lain juga menyusul walau belum begitu berhasil,” katanya.

Dikatakan oleh Burhan Abe, tren pemasangan iklan di media massa di internet membaik dari tahun ke tahun. “Kalau kita perhatikan di biro iklan yang besar dimana salah satu divisi di dalam biro iklan itu disebut new media. Nah divisi ini yang mengurusi pemasangan iklan di internet.” katanya.

Masa depan media cetak

Di Amerika Serikat, beberapa media cetak terutama yang terbit regional sudah menghentikan penerbitan cetak mereka, dan mengkonsentrasikan diri sepenuhnya ke Internet. Serikat Penerbit Surat Kabar Indonesia (SPS) juga mulai mengkhawatirkan bahwa hal tersebut di satu saat bisa terjadi di Indonesia dan karenanya bulan September tahun lalu mereka melakukan survei untuk mengetahui media mana yang masih menjadi sumber utama informasi bagi masyarakat Indonesia.

Hasilnya cukup mengejutkan dan menunjukkan bahwa 60 % masih mengandalkan media cetak sebagai sumber informasi utama. Media eletronik, termasuk televisi dan radio masih menduduki peringkat teratas, sebesar 90%, sementara internet di tempat ketiga dengan 34 %. Sementara itu, jumlah media cetak yang terbit di Indonesia meningkat dalam tiga tahun terakhir. Di tahun 2006 terdapat 251 penerbitan, 269 di tahun 2007, dan 290 di tahun 2008.

Related Stories

spot_img

Discover

Breman85 

Menikmati Kesempurnaan Kuliner dan Koneksi Sosial di Pulau Bali Selamat datang di Breman85, di mana...

Discovering Indonesian Food with Balenusa and Sarirasa Catering 

With Sarirasa Group, Savor the Variety of Flavors and Traditions  Sarirasa Group reaffirms its dedication...

Cross Paasha Bali Seminyak

A Symphony of Style, Sophistication, and Balinese Charm Bali, Indonesia – In the heart of...

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

Popular Categories

Comments