Menangguk Rezeki dari Pesta Perkawinan

Perempuan yang memulai usaha WP dan WO secara bersamaan ini telah memiliki nama di kalangan pengusaha. Bentuk hajatan pernikahan seperti pesta resepsi anak Angky Handoko, mantan presiden direktur Indosiar dengan 5.000 undangan, misalnya, telah menjadi pekerjaan yang biasa bagi Tiara dan timnya. “Tim inti kami memang tidak banyak, yang pasti ada wedding manager, wedding specialist, akuntan, dan sekretaris. Selebihnya pekerja paruh waktu yang kita gunakan pada hari H,” ujarnya. 

Tiap pesta pernikahan memiliki project manager sendiri, dan Tiara tidak tidak ikut terjun langsung, tapi mengambil peran konseptor. Untuk mengelola acara yang sedemikian besar, ditambah dengan keharusan mengoordinasi vendor yang ikut serta dalam acara tersebut. “Tentu perlu totalitas, serta jam terbang yang tinggi untuk bisa menyelenggarakan acara besar dengan sukses,” ujarnya.

Tiara terjun ke bisnis WO bermula dari ketidaksengajaan. Sewaktu Tiara dan suaminya menikah tahun 1996, mereka dibantu oleh Kristin Soerjadjaja, istri Benjamin Soerjadaja yang merupakan salah satu dari tiga serangkai pendiri grup Astra International di luar William Soerjadjaja dan Tjia Kian Tie. Kristin pun membantu dalam merencanakan konsep hingga pelaksanaan pesta pernikahan. “Dari sana saya merasa, kok terbantu sekali. Lalu saya coba ikut belajar dan membatu Bu Kristin walaupun belum berbentuk usaha resmi,” ujarnya. 

Dari bantu membantu inilah, ternyata banyak koleganya yang mempercayakan kepadanya hingga ia kewalahan. “Dulu saya dibayar untuk mengurusi pesta pernikahan dengan imbalan tas Gucci-Prada atau kain batik,” ujarnya mengenang masa lalu. Sang suami menasehatinya agar menjadikan pekerjaan membantu teman-temannya dalam urusan pernikahan menjadi bisnis yang serius, jadilah ia seperti sekarang ini. 

Tiara dikenal sebagai WO sekaligus WP, “Kami menerapkan konsep A sampai Z dalam menangani pesta pernikahan,” ujarnya. Maksudnya, Tiara dan timnya akan membantu pasangan mulai dari perencanaan konsep acara, memilihkan vendor yang cocok, hingga pelaksanaan pesta. Untuk tiap pesta persiapannya bisa memakan waktu 8 bulan hingga 1 tahun. Oleh karena itu, Tiara pun dalam satu bulan biasanya menerima pesanan yang lebih sedikit dibandingkan dengan WO lainnya. “Tidak sebanyak Emil,” ujar wanita yang pernah bekerja dalam usaha berlian (jewelry) di salah satu anak usaha Grup Salim itu, merendah. 

Tiara mempunyai rumus sendiri dalam pekerjaannya, “Dalam menangani pernikahan dari awal, 40% itu perencanaan konsep, 30% meneruskan konsep dengan menghubungi vendor dan 30% adalah eksekusi di hari H,” jelasnya. Karena memakan porsi terbesar, maka aktivitas perencanaan menjadi hal yang penting, mulai dari penentuan desain baju, makanan, konsep acara, ambience hingga detail lainnya.

“Malah, jika pengantin wanita jerawatan kadang saya juga ikut repot sendiri membantu dia,” ujar Tiara yang bersama beberapa temannya sedang mengembangkan usaha spa di Jakarta itu, sambil tertawa.

Photo by Nathan Walker on Unsplash

Tidak hanya internasional, resepsi perkawinan tradisional pun ia kerjakan juga, meski porsinya tak lebih dari 40%. Ketika ditanyakan fee atas jasa yang ia kerjakan, Tiara enggan untuk membeberkannya, “Semua tergantung tingkat kesulitan, detail dan tanggung jawab yang kita ambil,” jelasnya diplomatis.

Walaupun tidak pernah beriklan, Tiara dan timnya tidak pernah sepi dari order. Beberapa bulan ke depan, dirinya akan disibukkan dengan pernikahan anak Bambang Sumantri, serta anak Aksa Mahmud “Belum termasuk acara perusahaan yang menunggu di akhir tahun juga banyak,” jelasnya.

Begitulah, meski harga BBM naik, resesi dunia mengancam, inflasi meningkat, meminjam kata seniman Benjamin Sueb (almarhum), bisnis penyelenggaraan pesta perkawinan kagak ade matinye! 

(Reportase: Fadlly Murdani)

SWA, November 2008

Related Stories

spot_img

Discover

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

COAL Menghidupkan Suasana Bar di Jakarta Pusat

COAL adalah bar terbaru di Jakarta yang menyajikan koktail khas dengan sentuhan cita rasa...

Sunday Folks Luncurkan Aneka Pilihan Es Krim Artisanal di...

Merek asal Singapura ini menghadirkan pilihan es krim premium dan hidangan pencuci mulut di...

Rediscovering Bhutan: New Perspectives on the Last Buddhist Kingdom

Amankora reveals the heart of Bhutan with ever rarer and more awe-inspiring cultural experiences...

Popular Categories

Comments