Inner Beauty

Cantik tidak melulu soal fisik. Ada yang lebih penting ketimbang penampilan lahiriah. Tapi mengapa perempuan Indonesia merasa kurang puas dengan tubuhnya?

Perempuan mana yang tidak ingin cantik, dan lelaki mana yang tidak ingin melihat perempuan cantik? Kloplah! Tidak heran kalau para wanita berlomba-lomba untuk mempercantik diri, baik itu dengan memilih busana yang menarik atau pun tata rias yang bisa memperindah penampilan. Termasuk memakai produk-produk yang masuk kategori health care, atau pun mengonsumsi berbagai makanan suplemen, misalnya.

Saya sempat heran ketika istri saya sangat fasih menyebut berbagai istilah-istilah, yang kadang-kadang mirip dengan istilah kedokteran. Ekstrak bengkuang, sea minerals, pro vitamin B5, squalene oil, chamomile extract, repair Q enzyme Q10, dan seterusnya. Semua itu ternyata unsur-unsur dalam kosmetik dalam urusan kecantikan, mulai zat dari memutihkan kulit, ekstrak yang menghaluskan, melembutkan kulit, hingga elemen yang menghambat penuaan dini.

Sama fasihnya ketika anak kami lahir dengan menyebut AHA, DHA, Omega 3, dan lain-lain, yang katanya adalah unsur-unsur yang harus ada dalam susu bayi.

Kita mencari informasi tentang berbagai hal untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Namun iklan di media rupanya mempunyai pengaruh yang lebih kuat, bahkan mendikte, apa sebaiknya yang kita konsumsi. Makanan apa yang menyehatkan, minuman yang menyegarkan, kosmetik apa yang bisa membuat cantik. Semuanya dengan janji-jani yang luar biasa.

Ada shampo yang tidak hanya membersihkan rambut, tapi juga meluruskan. Sabun mandi tidak hanya membuat badan bersih, tapi mampu menjadikan secantik bintang film. Wow!

Cantik memang menjadi obsesi setiap perempuan. Saya mafhum ketika ada teman perempuan saya menyempatkan waktu untuk berlama-lama di salon. Tapi saya hanya bisa bengong, ketika teman perempuan yang lain membolos dari kantornya hanya karena punya janji dengan beauty therapist untuk melakukan facial treatment dengan menggunakan sinar laser agar kulit wajah mulus, padahal menurut saya wajahnya sudah mulus. So what gitu lho!

Katanya itu belum seberapa, karena kabarnya operasi plastik kini menjadi pilihan jalan pintas untuk menjadi cantik. Apalagi, ada contoh dalam tayangan TV asal AS yang kini ditayangkan di sini, The Swan. Program reality show itu menjaring peserta wanita yang tidak puas dengan dirinya. Dalam tiga bulan wanita-wanita yang berpenampilan biasa-biasa saja disulap menjadi manusia baru yang “lahir kembali”, bak model dengan tubuh ideal.

Dengan para ahlinya, mereka dipermak secara mental, tapi terutama fisik. Lemak yang berlebihan di beberapa bagian tubuh disedot, kantung mata ditarik biar kencang, gigi dirapikan, bahkan hidup yang pesek bisa dipermak dengan operasi plastik.

Tidak banyak memang perempuan Indonesia yang mau “mempermak” tubunya habis-habisan. Paling tidak kalau dibandingkan dengan wanita-wanita negara tetangga di Asia, Jepang, misalnya, 39 persen wanitanya rata-rata sudah melakukan operasi plastik, Taiwan 40 persen, bahkan Korea Selatan 53 persen.

Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Breman85 

Menikmati Kesempurnaan Kuliner dan Koneksi Sosial di Pulau Bali Selamat datang di Breman85, di mana...

Discovering Indonesian Food with Balenusa and Sarirasa Catering 

With Sarirasa Group, Savor the Variety of Flavors and Traditions  Sarirasa Group reaffirms its dedication...

Cross Paasha Bali Seminyak

A Symphony of Style, Sophistication, and Balinese Charm Bali, Indonesia – In the heart of...

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

Popular Categories

Comments