Home Blog Page 40

Euforia Baru Media Sosial

0

Selalu ada tren baru di dunia maya, termasuk media sosial. Dalam acara Social Media Week 2015 Februari lalu, Antonny Liem, CEO PT Merah Cipta Media Indonesia, menyatakan 74 persen penduduk Indonesia aktif mengakses media sosial, dan menjadikannya sebagai lifestyle.  

Rasanya belum reda euforia berfoto selfie atau tren meme di Path. Kini muncul tren rekaman video berisi adegan lucu, yang tersebar di Instagram dan YouTube, terutama sejak ada fitur video berdurasi 15 detik yang membuat aplikasi tersebut kian lengkap.  

Setelah marak beredar video beradegan lucu, muncul tren baru video live streaming, yang kini menjadi primadona. Meskipun tak sebesar Facebook, dengan jumlah follower dan pengguna yang masih menduduki posisi pertama, kehadiran Periscope menciptakan euforia baru di jagat media sosial.  

Ketenaran Periscope mencuat setelah secara resmi diluncurkan oleh Twitter pada Maret 2015. Bahkan media sosial yang dikembangkan oleh Kayvon Beykpour dan Joseph Bernstein itu diunduh jutaan pengguna.  Periscope disebut-sebut warna baru citizen journalism. Sebab, setiap orang bisa merekam momen dan peristiwa yang terjadi, lalu dapat disaksikan langsung oleh masyarakat luas melalui media sosial.  

Fenomena Periscope setidaknya dipengaruhi oleh dua faktor: pertama, pengaruh pengguna lain, dan kedua, aplikasi itu sendiri, yang terintegrasi langsung dengan media sosial Twitter. ”Saat sign up, secara otomatis muncul notifikasi yang terhubung dengan Periscope. Dari situ, orang kemudian penasaran membuka aplikasi ini,” kata Enda Nasution, blogger, penggiat media sosial, dan founder Sebangsa, aplikasi media sosial Indonesia.  

Bermain Periscope memang simpel, hanya bermodal smartphone, semua orang bisa membuat streaming video, yang bisa dibagikan secara real-timekepada follower Twitter di mana saja, kapan saja tanpa rekayasa, dan lebih nyata.  

Bukan hanya masyarakat awam, para selebritas pun tak ketinggalan mengikuti tren ini. Mereka seolah memiliki channel live streamingsendiri. Di Indonesia, ada beberapa selebritas yang memiliki akun Periscope, antara lain, Lukman Sardi, Tarra Budiman, Raffi Ahmad, Kemal Pahlevi, Ge Pamungkas, Luna Maya, Agnes Monica, dan Gamaliel Tapiheru.  

Seleb internasional juga dilanda demam Periscope. Sebut saja Tony Hawk, Jimmy Fallon, Tyra Banks, Arnold Schwarzenegger, Katy Perry, Jared Leto, dan masih banyak yang lain. Politikus seperti Hillary Clinton bahkan menggunakan Periscope dalam kampanye pertamanya di Roosevelt Island, New York.   Tak cuma menjadikan Periscope ajang eksistensi atau ketenaran, selebritas acap kali menggunakannya sebagai media komunikasi interaktif dengan penggemar. “Gue salah satu pengguna Periscope. Guw bikin akun ini biar bisa ngobrol dengan follower dan fan,” ujar komedian Kemal Pahlevi.  

Mereka bisa melakukan live streaming dan berinteraksi langsung lewat komentar yang muncul di layar smartphone. Dengan begitu, penggemar merasa lebih dekat dengan idolanya serta bisa melihat kegiatan sang artis dan no filter. Bahkan siaran tersebut bisa dilihat ulang dalam waktu 24 jam dengan memutar kembali rekamannya.  

Berbeda dengan aplikasi serupa, Snapchat, misalnya, yang dalam hitungan waktu tertentu rekaman video bisa langsung terhapus. Adapun aplikasi Meerkat hanya bisa direkam dan dilihat saat live. Soal privasi, Periscope punya sistem menarik sehingga pemilik akun bebas menentukan follower yang bisa melihat live streaming tersebut. Hal ini pun bisa dimanfaatkan oleh selebritas yang menginginkan privasi.  

 Sumber: MALE Zone, MALE 148

Merdeka!

0

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. –  Pembukaan UUD 1945.  

Tahun 2015 Republik Indonesia memasuki usia yang ke 70. Kalau bukan karena perjuangan dan kerja keras para pemimpin nasional serta para pendahulu dan pendiri republik ini, disertai dukungan sepenuh hati dari seluruh rakyat Indonesia, kita tidak bisa menghirup udara kebebasan seperti saat ini.  

Proklamasi kemerdekaan 70 tahun yang lalu mempunyai arti yang sangat penting bagi Indonesia. Dengan modal kemerdekaan, bangsa Indonesia memiliki harga diri dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Tujuan akhir perjuangan kemerdekaan, demikian Bung Karno, adalah kemakmuran bangsa. Penjajah dilawan karena mereka menyengsarakan bangsa. Sementara itu Bung Hatta menyatakan bahwa tujuan perjuangan kemerdekaan adalah mrmbebaskan rakyat dari segala macam penindasan, baik dari bangsa lain ataupun dari bangsa sendiri.

Meski sudah 70 tahun merdeka, kalau mengacu pada pendapat dwitunggal Soekarno-Hatta di atas, sebetulnya masih banyak PR bangsa Indonesia yang belum terselesaikan hingga detik ini.

Well, orang memang bisa memberi makna kemerdekaan dengan sudut pandang masing-masing. Tetapi yang tidak boleh hilang dalam memaknai kemerdekaan adalah rasa cinta Tanah Air kita sebagai warga negara Indonesia.  

Tokoh Nahdlatul Ulama, KH Mustofa Bisri menulis puisi tentang kemerdekaan RI, yang menarik dituliskan di sini.   

Rasanya

Rasanya……

Baru kemarin Bung Karno dan Bung Hatta atas nama kita menyiarkan dengan seksama Kemerdekaan kita di hadapan dunia.

Rasanya…….

Baru kemarin, padahal sudah tujuh puluh tahun lamanya.

Pelaku-pelaku sejarah yang nista dan mulia Sudah banyak yang tiada. Penerus-penerusnya sudah banyak yang berkuasa atau berusaha.

Tokoh-tokoh pujaan maupun cercaan bangsa sudah banyak yang turun tahta.

Rasanya….

Baru kemarin, padahal sudah lebih setengah abad lamanya. Petinggi-petinggi yang dulu suka korupsi, sudah banyak yang meneriakkan reformasi. Tanpa merasa risi.

Rasanya….

Baru kemarin rakyat yang selama ini terdaulat sudah semakin pintar mendaulat. Pejabat yang tak kunjung merakyat pun terus dihujat dan dilaknat. Rasanya baru kemarin. Padahal sudah tujuh puluh tahun lamanya. Pembangunan jiwa masih tak kunjung tersentuh. Padahal pembangunan badan yang kemarin dibangga-banggakan sudah mulai runtuh. Daging yang selama ini terus dimanjakan kini sudah mulai kalap mengerikan. Ruh dan jiwa sudah semakin tak ada harganya. Masyarakat yang kemarin diam-diam menyaksikan para penguasa berlaku sewenang-wenang kini sudah pandai menirukan.

Rasanya…

Baru kemarin. Padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka.Pahlawan-pahlawan idola bangsa, seperti Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, dan Sisingamangraja sudah dikalahkan oleh Sinchan, Baja Hitam dan Kura-kura Ninja dan artis idola. Rasanya Baru kemarin. Tokoh-tokoh angkatan empatlima sudah banyak yang koma. Tokoh-tokoh angkatan enamenam sudah banyak yang terbenam. Tokoh-tokoh angkatan selanjutnya sudah banyak yang tak jelas maunya. 

Rasanya…

Baru kemarin. Negeri zamrud khatulistiwaku yang manis. Sudah terbakar nyaris habis. Dilalap krisis dan anarkis. Mereka yang kemarin menikmati pembangunan sudah banyak yang bersembunyi meninggalkan beban. Mereka yang kemarin mencuri kekayaan negeri sudah meninggalkan utang dan lari mencari selamat sendiri. Mereka yang kemarin sudah terbiasa mendapat kemudahan banyak yang tak rela sendiri kesulitan. Rasanya baru kemarin. Ternyata sudah tujuh puluh tahun kita Merdeka. Ingin rasanya aku sekali menguak angkasa dengan pekik yang lebih perkasa: Merdeka!!!!!

Celebrating Indonesia’s Independence @ Tim Ho Wan

0

In August, the celebration month of 70th Indonesia’s Independence, the Michelin-starred restaurant Dim Sum, Tim Ho Wan launches its August Monthly Special Dish for Dim Sum lovers in Indonesia. Tim Ho Wan outlets located in Pantai Indah Kapuk, Jakarta launched new dishes in the form of two main dishes; Pan-fried vermicelli with Dried Shrimp and Steam Vegetable Dumpling with Prawns and 1 dessert namely Deep-fried Water Chestnut Roll.  

Another good news in welcoming this year’s Indonesian Independence Day is Tim Ho Wan Jakarta give Free Special Treats for Senior Citizen; small appreciation to the elderly in the form of August Special Menu complimentary dishes. There are 3 choices of dishes that can be enjoyed by one of them for free to customers aged 60 years and older that come to visit in Monday, August 17, 2015.  

Tim Ho Wan Indonesia’s Operational Director, Michael Goh expressed, “Tim Ho Wan participate in the celebration of Independence Day Indonesia 70th and is happy to present August Monthly Special Dishes and this Special Treats for our loyal customers. In this Celebrating Month, we launch our August Monthly Special Dishes which are not only prepared and made from fresh ingredients and with quality, but also offers a special taste. Come visit our booth and enjoy this new dish!”   

The first Tim Ho Wan outlet in Hong Kong is a small restaurant where the chef and cooks work using simple utensils. Despite the simplicity, the restaurant is able to serve the best dishes making the place vehemently popular and forcing people to wait in a long line just to be seated. Despite its lack of sumptuous facilities and ornaments, the restaurant earns a Michelin star, thanks to its dishes which can easily compete with some of the world’s most luxuriant dishes served in five-star hotels. And with the restaurant’s price list affordable to most, Tim Ho Wan has been dubbed “the world’s most affordable Michelin-starred restaurant”.

AccorHotels Perkokoh Kepemimpinan Digital

0
  • AccorHotels.com akan tersedia untuk pelaku bisnis perhotelan independen
  • Menambah pilihan akomodasi hotel tiga kali lipat lebih banyak lewat accorhotels.com
  • Menciptakan aktivitas layanan digital BtoB
  • Meluncurkan versi terbaru dari aplikasi mobile AccorHotels

AccorHotels memperkokoh layanan digitalnya dengan mentransformasi AccorHotels.com, kanal distribusi terkemuka Accor, ke pasar terbuka dengan cara merangkul hotel-hotel independen. Layanan ini secara bertahap akan tersedia bagi para pelaku bisnis perhotelan sebagai target utama mulai akhir Juni 2015 lalu, dan para tamu telah dapat mengakses sejak Juli 2015. Targetnya suatu hari nanti AccorHotels.com dapat menawarkan lebih dari 10.000 hotel di 300 kota di seluruh dunia, atau bertambah tiga kali lipat dari jumlah hotel yang sekarang tersedia di AccorHotels.com.  

Inisiatif ini merupakan bagian dari program transformasi AccorHotels yang dimulai pada tahun 2013.   Hotel-hotel independen yang didistribusikan di laman AccorHotels.com bersama dengan hotel-hotel Accor akan dipilih berdasarkan kriteria hotel serta menimbang ulasan serta penilaian para tamu. AccorHotels.com sudah menjadi kanal pemesanan hotel online terkemuka di beberapa kawasan, termasuk diantaranya Perancis, Brazil, Australia dan Jerman.

Oleh karena itu, kanal distribusi tersebut akan memperkaya pilihan para pelaku bisnis perhotelan sebagai alternatif kanal distribusi hotel-hotel mereka. Tawaran baru ini menjamin aturan kerja sama yang transparan, akses terhadap data pelanggan mereka dan sistem komisi yang kompetitif.  

Inisiatif ini akan melengkapi layanan yang dikembangkan oleh FastBooking, sebuah perusahaan yang diambil alih oleh Accor April lalu, di sektor penyediaan aktivitas layanan digital BtoB. AccorHotels sekarang menawarkan cakupan solusi digital dan teknis yang lebih luas untuk semua mitra, termasuk lebih banyak dukungan untuk menjamin visibilitas yang lebih baik serta peningkatan jumlah pemesanan kamar melalui laman mereka.  

Dua tahun setelah pertama kali diperkenalkan saat ini, inisiatif tersebut akan menjadi perwujudan investasi tambahan sekitar 10% dari biaya pengembangan digital yang diluncurkan pada bulan Oktober 2014 lalu. Dan efek percepatannya akan dirasakan pada tahun ketiga.  

Sébastien Bazin, AccorHotels Chairman and CEO, menyatakan “Transformasi kanal distribusi kami ke pasar terbuka adalah inisiatif penting bagi AccorHotels dan hasil dari pendekatan profesi dan model bisnis kami yang baru. AccorHotels menempatkan kemampuan digitalnya yang kokoh untuk melayani pelaku bisnis perhotelan independen sekaligus menambah pilihan hotel dan tujuan kepada para pelanggan. Kami menjadi pihak ketiga yang dapat dipercaya, selektif, dan transparan dan kami sekali lagi melakukan terobosan besar di AccorHotels sejak 2013. Inisiatif dan peluncuran aplikasi baru AccorHotels ini dirancang untuk memperkaya konten ekosistem digital dan memperkuat posisi kami sebagai pelopor industri perhotelan.”  

Vivek Badrinath, Deputy Chief Executive Officer Marketing, Digital, Distribution, and Information System menambahkan, “Sejalan dengan proses pengambil-alihan FastBooking yang memungkinkan kita untuk menggunakan berbagai layanan mutakhir bagi para pelaku bisnis perhotelan dan sekarang membuka pasar yang lebih besar lagi, AccorHotels berinisiatif untuk memastikan bahwa kombinasi dari pengalaman digital dan pengetahuan mengelola hotel semakin efektif.”  

AccorHotels juga telah meluncurkan versi terbaru dari aplikasi mobile AccorHotels. Semua aplikasi merek-merek hotel Accor, kini digabung ke dalam aplikasi tunggal yang menampilkan semua hotel-hotel Accor. Pada musim panas ini, aplikasi tersebut juga akan mencakup semua penawaran yang sebelumnya ditawarkan secara terpisah-pisah lewat kanal reservasi.

Toejoeh Belasan @ Hotel Santika Premiere Bintaro, Jakarta

0

Banyak cara memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke 70. Hotel Santika Premiere Bintaro Jakarta menawarkan serangkaian paket promo yang menarik.

Toejoeh Belasan

Makan siang sepuasnya di buffet Restoran Kembang Sepatoe 15 – 17 Agustus 2015. Terdapat sajian makanan tradisional khas Surabaya, Bandung dan Jakarta dengan tema berbeda setiap harinya seharga Rp 170.845 nett/orang.

Chef Suggestion pada bulan Agustus kali ini adalah “Rendang Satay”. Varian unik daging rendang yang disajikan dalam bentuk tusuk sate seharga Rp 90.000 nett dan juga “Strawberry Delight“, minuman dengan campuran jus stroberi, susu dan sirup grenadine seharga Rp 36.000 nett dapat dinikmati di resto ataupun layanan kamar.

Happy Sunday

Dengan paket promo menginap khusus untuk hari Minggu seharga Rp 700.000 nett/malam, Anda mendapatkan sarapan gratis untuk 2 orang, gratis akses WIFI, gratis bantal leher, gratis akses di Pusat Kebugaran dan Kolam Renang, potongan harga sebesar 50% untuk layanan laundry dan 15% untuk makanan & minuman.

Yang tak kalah menariknya untuk turut menyemarakkan Hari kemerdekaan Republik Indonesia ke – 70, Hotel Santika Premiere Bintaro mengadakan Kontes Foto di Instagram @santikahotels dengan hadiah ekslusif yang menarik.

Untuk keterangan lebih lanjut hubungi 021-2986-8989 atau santika.com/bintaro-premiere

Splendid Mid-Autumn Festival

0

Welcoming the highly anticipated Mid-Autumn festival, Mandarin Oriental, Jakarta proudly presents classic mooncake treats to further excite the merriment.  

This year, honouring the brand’s Asian roots, Mandarin Oriental, Jakarta is taking the authentic direction in bringing the traditional mooncake to be savoured on the night of the moon. Dating back 3500 years, the Mid-Autumn festival is one of the four most important Chinese celebrations. Mooncakes have since been regarded as an essential delicacy to have during moon watching.  

With Lotus paste being considered as the original and most luxurious filling, two different lotus pastes have been selected to fill the well-loved baked crust. The baked mooncakes come in four different flavours; White Lotus with Salted Egg Yolk, Pandan, Red Bean and Red Lotus with Macadamia. Mooncake lovers will surely enjoy feasting on every harmonious bite of aromatic skin and soft indulgent filling.  

Exquisitely handcrafted using only the finest ingredients and traditional wooden molds, these mooncakes can be presented as a gift to family, friends or business associates. Representing the message of prosperity and peace, the colour scheme of gold and blue has been identified to convey sophistication. Nest inside a classy box of midnight blue and golden bronze, each hamper contains four mooncakes which flavours can be selected as preferred.  

Send personalized warm wishes with Mandarin Oriental, Jakarta’s mooncakes as each box can be stamped with company logos or even family initials. This service is complimentary for orders of a minimum 100 boxes.  

Mooncakes are priced at IDR 488,000+ per box of four mooncakes. For further information or to place an order, please contact +62 (21) 2993 8888 or email [email protected].

Dugem

0

Kian banyak saja pesta yang digelar kaum urban di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia. Tidak hanya di klub-klub, tapi juga di area terbuka – yang terkini adalah Dreamfield salah satu festival musik terbesar di Asia, yang digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Bali, 15 Agustus 2015.  

Boleh dibilang, pergerakan scene dance music di Indonesia bisa berkembang pesat. Selain Dreamfield, ada juga Djakarta Warehouse Project dan Ultra Music Festival Indonesia.  

Keriaan boleh sama, tapi sebetulnya ada semacam pergeseran kultur dalam scene musik dansa tersebut. Dulu orang lebih mengenal keriaan seperti rave party ketimbang festival besar dengan bintang tamu sejumlah DJ tenar internasional. Awalnya rave party merupakan pengembangan dari konsep warehouse, yakni ketika orang jenuh mulai menggunakan gudang-gudang untuk tempat berpesta.  

Selanjutnya perkembangan terjadi sedemikian rupa hingga keriaan itu dibawa ke ruang terbuka dengan penyelenggaraan yang lebih besar. Puncaknya, muncullah berbagai festival musik elektronik. Bila dilihat lebih jauh, festival tersebut merupakan gabungan rave party yang dipadatkan dalam satu kesempatan. Tentunya jumlah panggung dan pengisi acaranya lebih berlimpah.  

Istilah rave sebetulnya berasal dari genre musik pada 1980-1990-an. Pergerakan generasi rave berawal dari London pada 1950-1960-an. “Dulu lebih tepatnya bermula pada zaman psychedelic. Yang terjadi di London, dipicu oleh The Stone Roses, yang membuat film Spike Island,” ujar Rully Annash dari majalah Juice Indonesia.  

Adapun pelaksanaannya di Indonesia merupakan hasil berbagi pengalaman DJ ketika itu, yang sebagian besar memang tumbuh di luar negeri. Dan, hanya kalangan tertentu yang memiliki informasi tentang hal ini. Bisa dibilang keriaan semacam ini dulu diselenggarakan dengan cara bergerilya. Maka tidak mengherankan jika tempat yang dipilih cukup unik, seperti stasiun, terowongan, dan lain-lain.  

Di Indonesia rave party mulai bergema pada 2002-2003, kata Alibudi dari The Beat Magazine.Kondisi itu dipicu oleh penyelenggaraan pesta di Suluban, Bali, pada 2001. Konsep tersebut kemudian dibawa ke Jakarta sehingga bermunculan agenda keriaan di luar ruangan. Sepanjang 2002, rave party dengan muatan lokal, dengan DJ Indonesia, yang terhitung masih baru pun menjadi tren.  

Maka DJ Anton Wirjono dan Sinto dari Javabass pun membuat Jakarta Cream Festival, yang mulai memilih pengisi acara dari luar negeri. Namun mereka tetap menampilkan muatan lokal dengan membuat acara bertajuk Jakarta Movement.  

Acara itu seolah menjadi pemicu bagi penggiat keriaan lain membawa orang berbakat dan brand acara dari luar negeri, seperti Godskitchen dan Gatecrasher.  

Pergerakan scene dance music kala itu memang tidak segencar sekarang. Informasinya pun masih dari mulut ke mulut, dan bentuk komunikasi model lama, tidak seperti sekarang di era digital. Juga, ada komunitas yang sifatnya kurang-lebih sama dengan pergerakan kaum hippie. Pada era tersebut, party hanya digelar di klub, itu pun tergolong sulit mengumpulkan massa. Kecenderungan bosan dengan suasana klub membuat pemuja keriaan sangat menunggu-nunggu diadakannya pesta di luar ruangan.  

Tren Solo Travel dan Industri Perhotelan

0

Solo travel (berwisata sendiri) menjadi tren baru di kalangan wisatawan. Menurut survei Visa Global Travel Intentions Study tahun 2015, sebanyak 24% merupakan wisatawan yang berwisata sendiri pada musim liburan terakhir, angka ini meningkat dari 15% pada tahun 2013.  

Survei TripAdvisor terbaru mengungkapkan bahwa solo travel sedang mengalami peningkatan. Sebanyak 48% perempuan di Asia Tenggara (Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand) mengakui bahwa mereka pernah berwisata sendiri sebelumnya, angka ini meningkat 12% dibanding tahun 2014 yaitu sebesar 36%. Hampir setengah dari perempuan di Asia Tenggara yang disurvei berencana melakukan dua sampai empat solo travel tahun ini. Sebagian besar perempuan ini beralasan bepergian sendiri karena hal ini memberikan mereka kebebasan untuk dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan.  

Kesendirian ini bukan berarti kesepian; dengan meningkatnya tren solo travel, banyak hotel yang mulai memperhatikan hal ini. Beberapa hotel mulai memberi dukungan kepada para solo traveler agar menyediakan waktu untuk diri mereka sendiri dengan menciptakan suasana kondusif supaya dapat berkontemplasi dan melakukan self-discovery – melakukan detox dari ketergantungan terhadap gadget seperti ponsel, Wi-Fi, dan TV.  

Di sisi lain, beberapa hotel memperkenalkan teknologi tercanggih guna mendefinisikan kembali tujuan dari pelayanan menginap di hotel. Tujuannya adalah untuk memperkaya pengalaman para tamu, di mana mereka dapat merasakan kehangatan melalui pengalaman yang sangat terhubung melalui kecanggihan teknologi media dan telekomunikasi.

Kecanggihan di masa depan ini dapat mereka nikmati: Sudah merupakan hal yang lumrah untuk hotel yang menawarkan digital check-in melalui ponsel sebelum tamu tiba di hotel.  Dengan menghemat waktu, tamu hotel dapat menikmati pelayanan lain yang lebih personal, tidak perlu menunggu atau mengantri untuk proses check-in secara fisik. Sehingga para tamu memiliki waktu yang lebih banyak untuk menjelajahi tempat-tempat wisata di dekat hotel.  

Berbicara tentang Kehangatan…

Selain melakukan kontemplasi dengan tenang dan menikmati berbagai sentuhan teknologi, kadang kala ada hal sederhana yang dibutuhkan yaitu suasana malam yang hangat. “F&B (makanan & minuman) juga dapat menciptakan suatu kejutan dan kesenangan bagi para tamu,” ucap Alex Hugot, Vice President Global Brand Management Meliá Hotels International, “Kami ingin restoran-restoran kami dengan keberadaannya di lokasi-lokasi tertentu ini menjadi yang terbaik di kelasnya.”  

Mengambil inspirasi dari warisan dan passion Spanyol terhadap makanan, bersantap di setiap properti Meliá Hotels International di seluruh dunia merupakan suatu pengalaman tersendiri: Sebagai contoh, para tamu restoran Rong Palace di hotel Gran Meliá Xi’an dapat menikmati masakan khas Sichuan, Kanton, dan Shanxi terbaik; saudara kembar Javier dan Sergio Torres membuat kagum para tamu dengan Michelin Star mereka di restoran Dos Cielos di hotel Meliá Barcelona Sky; dan celebrity chef, Sanjeev Kapoor yang dapat menggoda selera para tamu di hotel Meliá Dubai. Para solo traveler sekarang tidak perlu pergi keluar hotel jauh-jauh untuk mencicipi dan menikmati cita rasa lokal.  

Para Single Bisa Mendapatkan  Semua

Meskipun status single sudah menjadi stereotip bagi solo traveler, namun banyak dari solo traveler masa kini yang sudah mempunyai pasangan atau sudah menikah. Industri ini telah memberikan perhatian pada hal tersebut: Banyak destinasi-destinasi wisata dan hotel-hotel yang menawarkan program perjalanan baik untuk grup ataupun solo traveler; dari kegiatan kebugaran, wisata, atau belajar memasak, siapa pun dapat memilih sesuai dengan keinginan mereka, atau dapat bersantai di pantai, menikmati perawatan SPA, serta membaca buku di teras pribadi.  

It’s Tea Time @ Cafe Piazza

0

The newly remodelled Café Piazza at the Bali Dynasty Resort is a perfect place to spend the afternoon enjoying your favourite tea (or coffee) and delicious savoury delicacies. As a special introductory offer; guests can choose from the Classic Afternoon Tea or Balinese Afternoon Tea from only IDR 70K per person between 3pm – 6pm daily.  

The Classic Afternoon Tea offers you a choice of Café Piazza’s tea selection, freshly baked scones served with jam and cream, croissant sandwiches with ham & cheese, chicken curry puff and a selection of petit fours. Balinese Afternoon Tea highlights the local delights, offering you assorted rissoles, banana fritters, deep-fried coconut prawns and selection of Balinese sweets accompanied by your choice of Café Piazza’s tea selection.  

Guests can also treat their little ones with Little Rascal’s Afternoon Tea, providing kids with a healthy smoothie, cupcakes and chicken fingers for only IDR 55K per kid.  

Guests can choose from the comfortable wicker sofa area, on the extended wooden terrace with views over the Balinese pond and stone-carved waterspouts or alternatively in one of the Balinese gazebos, overlooking the newly landscaped duck pond and surrounding gardens.  

Café Piazza is a Mediterranean style café located in the lower lobby of the Bali Dynasty Resort, recently refurbished in a bright and breezy colonial style to offer a more enjoyable experience. The new design features a blue-tiled water centrepiece, blue ceramic tabletops, white chairs and potted parlour palms creating an air of tropical elegance among the rotund pillars and archways. The new, fan-cooled lounge area with its deeply-cushioned cane sofas and chairs provides a comfortable space for guests to relax in a classic environment.  

All the Fun Under the Sun

0

South Kuta Beach Business Association (SKBBA) is proud to launch its new website southkutabali.com – complete with eRes on-line booking system, which enables visitors to South Kuta Beach, Bali, to book their stay at any of SKBBA’s member-hotels using the live booking system to take advantage of any last-minute deals.  

The new website is designed to deliver a user-friendly customer experience to facilitate comprehensive travel planning from research to booking. The entire site now focuses on an immersive and visual encounter by showing eye-catching imagery and intuitive design – including a simplified main menu with links to the most useful pages – with the expectation that visitors to the site will feel inspired to delve deeper and consider choosing the South Kuta Beach area for their holiday destination and accommodation.   

The new-look site has been redesigned for ease of use. Sleek, stylish, and full of improved graphics and technical features, it includes easy and comprehensive page navigation for the purpose of browsing information. Users can see the most updated news and find what they need on the very first page of the website, in addition to a 360° virtual tour and new images portraying the South Kuta Beach, Bali destinationand the magnificent sunsets that visitors can expect to witness, its wide choice of accommodation and its many recreational facilities.

Visitors to the site can learn all about local attractions, shopping, restaurants, nightlife, wedding and events, the Balinese culture, and activities at the SKBBA member-resorts. Also highlighted are the most up-to-date special offers and promotions for accommodation, restaurants, spa services and Waterbom Park. There is also a video gallery and a blog in addition to well-written text to encourage user interaction and give users access to a wider range of information about Bali, SKBBA’s members and its programmes.  

Furthermore, with a tablet-and-mobile-friendly rich content for convenient browsing, users can access hotel information from any web-enabled mobile device, and this can be used to make a reservation, get hotel information or look at special offers. The new website also enables access to SKBBA’s social media sites, which further promote the South Kuta Beach, Bali destination.  

‘All the Fun Under the Sun’ Promotion

Guests who stay for six nights or more in any of the SKBBA member-hotels will qualify for the ‘All the Fun Under the Sun’ promotion which includes the ‘South Kuta Beach Passport’ – a voucher-booklet with a value in excess of $500 offering discounts and incentives on a variety of lifestyle, dining and entertainment options in the South Kuta Beach area, as well as a free, branded shopping bag in keeping with the Association’s environmental initiatives.   

Since 2008, this programme has been a highlight in many of the International wholesaler brochures and has contributed to the ever increasing popularity of the South Kuta Beach area. The ‘South Kuta Passport’also includes free use of bicycles. Running with the slogan, ‘Be Clean, Green and Lean,’ the bikes are available free-of-charge at any of the SKBBA member-hotels for guests to use at any time, offering an environmentally-friendly way to explore the area, while also keeping fit.