The Art of Cooking

Siapa yang tidak suka makan? Inilah kegiatan yang paling disukai semua orang, dan menjadi wartawan mempunyai peluang yang lebih besar untuk mencoba berbagai jenis makanan. Salah satu jenis makanan favorit saya adalah chinese food. Yup, jenis makanan ini tidak pernah membuat bosan, apalagi variasinya banyak sekali.

Ketika ada undangan dari JW Marriot Hotel Jakarta untuk melakukan icip-icip makanan Oriental tersebut, 11 Maret lalu, so pasti, saya tak kuasa saya menolaknya. Gerimis yang mengguyur Ibu Kota sore itu, yang pasti menimbulkan kemacetan di mana-mana, tidak menjadi halangan para undangan – para wartawan (kuliner dan gaya hidup). Tempat memang berubah, yang tadinya di outdoor terpaksa pindah ke ballroom hotel.

Kali ini yang menu yang dicoba adalah hidangan ala Cantonese. Lengkap, mulai dari sup, salad, aneka dim sum, seafood, hingga dessert. Hmmm…

Memang bukan tanpa alasan kalau Chef John Chu dari Pearl Chinese Restaurant menunjukkan kreasi terbarunya, makanan tradisional Cantonese yang gaya penyajiannya modern. Tapi bertepatan dengan hari ke-15 setelah jatuhnya Tahun Baru Cina atau yang dikenal dengan Imlek.

Salah satu hidangan istimewanya adalah Pecking Duck dan Spring Chicken. Bebeknya terbaik didatangkan dari China. Sedangkan pencinta seafood John Chu memanjakankan para tamu dengan Crispy Potato Coated with King Prawn & Wasabi Mayonnaise yang berupa Lobster and Clam with Spicy Ginger Sauce, yaitu perpaduan lobster dan kerang yang dimasak bersama spicy ginger sauce yang pedas, atau King Prawn yang dimasak dan dibalut saus wasabi mayones yang pedas manis.

Para penggemar mi pasti senang dengan hidangan Egg Noodle. Yang tidak biasa, mi telur ini potongannya kecil-kecil tipis menyerupai bihun, teksturnya lembut kenyal dengan topping berupa irisan ayam yang dibalut dengan XO sauce yang khas dan lezat. Kuah hangat dengan pangsit menjadi pelengkap yang pas.

Dim sumnya tidak sangat bervariasi, terdiri dari bakso ikan, siew long pau, crispy prawn roll with katafi and prawn, beserta aneka dim sum lainnya yang disajikan dalam bentuk luc (cute dim sum). Kesemua dim sum ini bisa dinikmati fresh, karena langsung dibuat saat dipesan. Cocok untuk acara Sunday Yumcha.

Hidangan penutup tidak kalah menariknya. Selain aneka jajanan kecil, ada puding kelapa yang tempatnya buka di gelas atau piring, tapi dimasukkan ke dalam kelapa (Bangkok) itu sendiri.

Makan memang tidak sekadar memasukkan makanan ke dalam mulut, tapi ada seninya mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga table manner-nya. Chef John Chu, asal Malaysia yang sudah 17 tahun lebih berkecimpung dalam bidang kuliner dan industri hospitality menunjukkan kepiawaiannya dalam the art of cooking. Bon appetite! (Burhan Abe)

Previous article
Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Raise Your Glass: Wine, Duck, & Decadence di PRU...

Lupakan dinner standar. Kalau mau memanjakan lidah (dan sedikit memuaskan ego), tandai tanggal ini:...

Modal HP, Bisa Cuan dari YouTube β€” Berani Mulai?

Cuma Modal HP, Bisa Cuan dari YouTube? Buku (atau panduan visual) ini mengupas tuntas gimana...

Malam Magis Penuh Pesona di Ubud: Primbon Night dari...

Bali selalu punya cara untuk menghipnotis kita. Kali ini, pesonanya hadir dalam balutan budaya...

πŸ“š Buku Kilat Buat Kamu yang Mau Posting Tanpa...

"Karena feed yang rapi itu nggak harus ribet. Cuma butuh buku ini dan sedikit...

Villa Beatrice: Manifestasi Villeggiatura Modern di Liguria Bersama Belmond

Ada tempat-tempat yang tidak hanya sekadar destinasi. Mereka adalah panggung hidup, di mana waktu...

Your Cheat Sheet to Bali Bliss

Resensi Buku β€œBali: The Little Black Book" Pernah nggak sih merasa overwhelmed pas mau liburan...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here