Cultural Trip to Grissee

Gresik. Orang-orang China yang pernah datang ke kota ini sebelum tahun 1400 SM memberikan nama bagi kota bandar ini dengan nama T’se Ts’un. Sedangkan orang pribumi menyebutnya Kersik. Orang Arab menyebutnya Qorrosyaik. Orang Portugis, Agaze. Orang Eropa lainnya, Gerrici. Ada juga yang menyebutnya Gerwarase, Grisick, Grasik, Grissee atau Giri-Geresik. 

Gresik memang sudah dikenal sejak abad ke-11 ketika tumbuh menjadi pusat perdagangan tidak saja antar pulau, tetapi sudah meluas ke berbagai negara. Sebagai kota bandar, Gresik banyak dikunjungi pedagang China, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Benggali, Campa dan lain-lain. 

Pada abad ke-14, kota ini menjadi salah satu pelabuhan utama dan kota dagang yang cukup penting, serta menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari Maluku menuju Sumatera dan daratan Asia (termasuk India dan Persia).

Hal ini berlanjut hingga era VOC. Lokasinya yang strategis sebagai kota pesisir memosisikan Gresik sebagai kota yang menonjol dalam percaturan sejarah, terutama sejak berkembangnya agama Islam di tanah Jawa. 

Sebagai kota tua, Gresik menyimpan beribu kisah. Kita bisa telusuri jejak keemasan kota dalam heritage trail – berjalan kaki dari satu kampung ke kampung yang lain. Mengamati bangunan-bangunan kuno di kampung Kolonial, kampung Pecinan, kampung Pribumi, kampung Arab, sampai kampung Lumpur. Merasakan keseharian masyarakat pesisir yang terbuka, ramah, apa-adanya, senang guyon, sampai mencicipi eksotika kulinernya yang unik seperti sega krawu, sega rooma, hariza, gajih pinggir, dan mengintip proses pembuatan otak-otak bandeng maupun pudak.

Tak ketinggalan, berbelanja mukena dan kopiah di sinilah tempatnya. Karena, sebagai kota niaga yang menjadi rumah Sunan Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri, Gresik dikenal sebagai pembuat songkok (kopiah) terbaik di dunia! Dan yang sayang untuk dilewatkan adalah kesempatan untuk menyaksikan seni pertunjukan rakyat pesisir langsung di perkampungan nelayan.

“Cultural Trip to Grissee”, inilah salah satu cara menikmati Gresik – seperti yang dikemas oleh GELAR, 4 – 6 Februari 211, sangat cocok bagi pencinta seni budaya Nusantara dengan sentuhan yang ringan dan bersahabat – yang menekankan pada pengalaman langsung dengan budaya setempat. Menyaksikan rangkaian aktivitas budaya yang unik, asli, otentik dengan ketulusan keramahtamahan khas Jawa TImur. Dengan menjadi bagian dari budaya setempat, kita bisa mendapatkan pengalaman jalan-jalan yang tak terlupakan sepanjang masa.

Yuk, jalan-jalan ke Gresik!

Sumber: GELAR

Related Stories

spot_img

Discover

Jaipur Rugs Expands its Presence in Asia with the...

Jaipur Rugs, an icon in the realm of handmade rugs, proudly unveils its flagship...

Fatboy Izakaya: Destinasi Baru Kuliner dan Hangout di Bangkok

Fatboy Izakaya, restoran Jepang modern yang telah mendapatkan banyak penggemar di Bangkok, kini resmi...

Menggabungkan Kearifan Lokal Bali dengan Sentuhan Modern

Berlokasi di atas tebing dramatis di Pantai Dreamland yang ikonik, Maja Sunset Lounge di...

Venice Simplon-Orient-Express Introduces Artist JR’s L’Observatoire Sleeper Carriage

The Venice Simplon-Orient-Express, A Belmond Train, Europe has unveiled the interiors of L’Observatoire, an...

Sensasi Kuliner Riyadh: Menjelajah Dunia Gastronomi

Baik Anda pendatang baru atau pelancong berpengalaman, Riyadh menawarkan pengalaman kuliner yang menarik, siap...

Sudestada Merayakan Kolaborasi dan Prestasi

Sudestada menorehkan sejarah dengan pencapaian gemilang Chef Victor Taborda, membuka jalan untuk inovasi kuliner...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here