Adapun total pelaku UKM di Indonesia mencapai 55 juta.
"Namun yang sudah menggunakan teknologi, khususnya internet baru 75.000,"
ujar Managing Director ASEAN Enterprise and SMB Cisco Budi Santoso di Jakarta.
Penggunaan internet memang seharusnya sejalan dengan
adopsi internet oleh konsumen di Indonesia. Data lembaga Internet Data
Corporation (IDC) menyebutkan adopsi internet terhadap jual-beli online alias e-commerce di Indonesia mencapai 4,6 juta, adopsi tersebut
diprediksi naik dua kali lipat pada 2016.
E-commerce masih tergolong baru di Indonesia. Namun empat pria
ini mengerti betul masa depan adalah online.
Mereka adalah Natali Ardianto (Co-Founder & CTO Tiket.com), Hendrik Tio
(CEO Bhinneka.com), William Tanuwijaya (CEO Tokopedia.com), dan Ferry Tenka
(CEO Bilna.com), yang menyejajarkan brand
mereka dengan keberadaan brand
internasional yang sudah masuk ke Indonesia.
Mereka melihat peluang mengembangkan bisnis e-commerce di Indonesia masih terbuka
lebar. Tak mengherankan bila kemudian sejumlah brand asing masuk ke Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Ferry
Tenka, kondisi di Jakarta yang tidak ramah memungkinkan berkembangnya bisnis
ini. “Waktu kuliah di Amerika, saya terbiasa belanja online, dan begitu pulang ke Indonesia pada 2010, saya lihat di sini
belum seperti itu. Padahal, seperti di Jakarta terutama, sudah semakin macet.
Bepergian pun sudah tidak nyaman, terutama kalau pergi ke mal, harus parkir,
cari parkir susah. Jadi saya pikir, ada big
opportunity untuk e-commerce di
sini,” ujarnya.
Keberadaan e-commerce
lokal tentunya lebih dapat memahami kebutuhan pasar. “Indonesia itu unik, dan
keuntungan kita sebagai orang Indonesia adalah kita lebih memahami kultur perilaku
orang Indonesia. Kami tahu pasarnya seperti apa. Misal, kompetitor asing
memakai metode pembayaran hanya dengan kartu kredit. Kami menggunakan 14 metode
pembayaran karena tidak semua orang Indonesia menggunakan kartu kredit,” Natali,
lulusan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia ini memaparkan.
“Walaupun saat ini e-commerce
di Indonesia masih early, baru
berkembang pada 2009-2010, kita invest
for the future! Jadi goal-nya,
3-5 tahun ke depan e-commerce bakal
benar-benar bertumbuh cepat. Bisa dilihat dari trennya, sekarang banyak
investor luar negeri yang sudah melihat besarnya potensi di Indonesia,” Ferry
menimpali. Sungguh potensi yang luar biasa.
MALE Zone, MALE 72 http://male.detik.com