Game

Kritik pedas memang dilayangkan terhadap film ini akibat perombakan genrenya. Tapi hal itu tidak menghentikan film yang bertaburan zombie ini menawarkan kisah baru yang berbeda dengan versi game-nya.  

Selain memang menghibur penikmat film dengan serangkaian aksi membasmi para zombie, keuntungan yang didapat menjadi alasan untuk terus memproduksi sekuelnya. Seperti yang ditulis dalam situs Boxofficemojo, Resident Evil masuk 15 besar deretan film adaptasi game yang sukses menangguk keuntungan.  

Namun, berbicara mengenai dominasi film adaptasi game yang kurang memuaskan, nama Uwe Boll tentu tidak bisa dilepaskan sebagai orang yang sering disalahkan. Boll dianggap membuat film adaptasi game yang mengarah pada kualitas buruk. Situs Gamesradar menyebut tujuh film terburuk Uwe Boll, yang kebanyakan menggarap adaptasi game. Padahal, dalam film-filmnya, Boll memasang sejumlah nama terkenal untuk berperan. Sebut saja Jason Statham, Michael Madsen, dan aktor peraih Oscar, Ben Kingsley.  

Apa daya, di tangannya nama-nama besar belum mampu mengangkat kualitas filmnya.    

Getting More Attention

Mungkinkah industri film menghasilkan film adaptasi game yang berkualitas? Pada 2006, hadir film berjudul Silent Hill. Karya garapan sutradara Christophe Gans ini sempat memberi angin positif bagi film adaptasi game yang berkualitas, kendati keuntungan yang diperoleh tidak sebanyak yang didapat franchiseResident Evil.  

Menurut situs Denofgeek, kualitas Silent Hill tidak mengecewakan. Sutradaranya mengerti betul karakter game yang diadaptasi, karena ia memang penggemar game ini. Bahkan secara personal ia melakukan pendekatan terhadap Konami, publisher game itu. Hasilnya, Gans mampu menghasilkan film yang sesuai dengan yang diinginkan, tanpa menghilangkan kekuatan gameSilent Hill.  

Review positif didapat film Prince of Persia: The Sands of Time. Situs The Times menulis, tetap memiliki daya tarik yang sama, walau jalan ceritanya memiliki perbedaan dengan versi game. Mike Newell sebagai sutradara juga mempertahankan elemen penting game agar tetap ada dalam filmnya.  

Melihat kedua film tersebut, masih ada harapan film adaptasi game menuai keberhasilan yang serupa dengan film adaptasi lainnya. Apalagi jika yang menangani film adaptasi game sutradara seperti Steven Spielberg, Ridley Scott, atau Martin Scorsese. Bisa dibayangkan pula, jika Christopher Nolan, yang mampu menjadikan franchise film Batman lebih dramatis, mengadaptasi gameMetal Gear Solid, tentu hasilnya akan sangat dramatis.  

Dilansir dari Wikipedia, masih banyak game yang akan diangkat ke layar lebar dalam waktu dekat. Assassin’s Creed dan Splinter Cell menjadi kabar yang santer terdengar, selain beberapa judul lama yang akan di-reboot lebih baik lagi. Namun apakah ini menjadi kabar baik atau hanya melanjutkan tren kurang memuaskan film adaptasi game di dunia perfilman? Kita tunggu saja….  

Sumber: Good Game, Good Movie, Male Zone by Dedy Sofan, MALE 86

Related Stories

spot_img

Discover

Terus Mau Sampai Kapan Cuma Jadi Penonton? Ini Dua...

Iya, maaf kalau judulnya pedes. Tapi coba tanya diri sendiri:“Usahamu sekarang benar-benar berkembang, atau...

Catatan Seru Buat Kamu yang Lagi Bangun UMKM

Biar Nggak Cuma Posting, Tapi Jualan Beneran Laku Siapa sih yang nggak mau tokonya rame...

Mengubah AI dari Sekadar Tren Jadi Mesin Uang

Catatan untuk Mereka yang Ingin Kerja Lebih Cerdas Kita sedang hidup di masa paling unik...

Rasa yang Membara dan Penuh Elegansi: Cita Rasa Thailand...

Ada kalanya, pengalaman kuliner tak hanya soal rasa, melainkan juga soal suasana, cerita, dan...

Sebuah Gelas, Sebuah Gaya Hidup

Ada dua jenis pria di dunia ini: mereka yang memesan Martini dengan yakin, dan...

Slow Burn: Cerutu, Gaya Hidup, dan Maskulinitas yang Disadari

Cerutu itu bukan sekadar asap atau gaya. Ini soal sikap. Dan Slow Burn menyajikan...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here