80s Never Die

Sebagai seseorang yang terlahir tahun 1960-an, dekade 1980-1990 menjadi masa di mana Rian merasakan dunia remaja tanggung dengan segala macam pernak-perniknya yang unik.

Era 1980-an dikenal dengan fashion-nya yang berlebihan, lebih tepatnya. The bigger the better, begitu mottonya. Orang yang hidup pada zaman itu ingat, bagaimana shoulder pads selalu menghiasi berbagai jenis busana pada tahun ini.

Awal 1980-an film Flashdance menjadi penanda zaman itu. Maka jangan heran segala pernak-pernik yang dipakai aktrisnya mengimbas ke kehidupan sehari-hari, terutama remaja putri. Begitu juga dengan Madonna yang menjadi salah satu satu ikon di masa itu. Pembawa lagu Material Girl itu membawa tren lace tops, stocking jala, celana pendek, bahkan model rambutnya.

Selain rambut ala Madonna, gaya rambut ala Lady Diana yang bergaya romantic juga banyak pengikutnya. Kita tidak membahas mode, yang setiap periode tertentu, berulang kembali. Tapi siapa pun setuju bahwa mode dan gaya hidup tahun 1980-an memiliki karakter yang kuat.

Kejayaan Era 1980-an

Mengapa konser Vina Panduwinata beberapa waktu yang lalu dihadiri banyak penggemar (lama dan baru)? Afgan menyanyikan lagu lawas Biru, atau grup vokal anak muda Grogie menyanyikan kembali tembang jadul, Mungkinkah Terjadi? Sementara beberapa klab-klab malam di Jakarta pede memutar lagu-lagu “classic disco”?

Jawabannya tak lain, era 1980-an memang masih layak dikenang. Komoditinya yang berkaitan dengan memori itu pun bisa dijual. Konsumennya tak lain adalah generasi yang ingin mengenang tahun 1980-an, tapi juga generasi baru yang ingin tahu tentang generasi angkatan tersebut.

Selain hiburan dengan kemasan 1980-an, kebangkitan era ini dapat dilihat juga pada maraknya CD atau kaset keluaran beberapa label papan atas. Sony-BMG Indonesia, misalnya, sejak 2004 setiap tahun rajin merilis lagu-lagu 80-an.

Sementara Universal Musik Indonesia meluncurkan album Best Movie Hits yang berisi lagu-lagu soundtrack era 1980-an, mulai dari Against All Odds (Take A Look At Me Now) yang dinyanyikan Phil Collins, hingga Flash Dance (What A Feeling) oleh Irene Karra.

Menjawab kebutuhan akan kenangan masa lalu, Metro TV juga meluncurkan acara Zona 80 (Masih Ada), Februari lalu. Acara yang ditayangkan setiap Minggu jam 22.05 WIB ini menampilkan sajian musik, berikut gaya hidup, tren, dan peristiwa di era tahun 80-an.

Program acara yang dipandu Joe P Project dan Windy Wulandari ini menampilkan lagu-lagu, musik dan para musisi tahun 80-an yang disajikan dalam bentuk penampilan band tahun 80-an ataupun penyanyi solo di era tersebut.

Di antaranya 2D, Vina Panduwinata, Atiek CB, Rafika Duri, Ikang Fauzi, Trio Libels, Harvey Malaiholo, Indra Lesmana, 7 Bintang, Nicky Astria, Conny Constantia, dan lai-lain.

Yang menarik, program ini dikemas dengan setting ‘jadul 80-an’, termasuk juga kostum, gaya rambut, hingga dance 80-an. Dress code yang dikenakan para penonton yang hadir di studio pun ala 80-an, mulai dari potongan rambut, gaya berpakaian dan tarian di masa itu.

“Tayangan ini diharapkan bisa memenuhi kerinduan para pemirsa akan masa-masa itu,” ujar PR & Publicity Manager Metro TV, ujar Henny Puspitasari.

Photo by Anthony Smith Chaigneau on Unsplash


Tidak hanya TV, stasiun-stasiun radio pun banyak yang mengangkat tema 1980-an. Radio Sonora, misalnya, mempunyai program yang berjudul Delapanpuluh, berisi lagu-lagu lama dan obrolan seputar era 1980-an, mulai dari membahas film Warkop hingga masalah mode.

Dua stasiun radio yang masih dalam satu kelompok usaha, yakni Ramako dan KIS, mengkhususkan diri memutar lagu-lagu era 1980-an, baik lagu Indonesia maupun Barat. Jika Anda mendengarkan radio di tengah malam tidak terbilang jumlah stasiun radio yang rela memutar tembang-tembang lawas 1980-an.

Related Stories

spot_img

Discover

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

COAL Menghidupkan Suasana Bar di Jakarta Pusat

COAL adalah bar terbaru di Jakarta yang menyajikan koktail khas dengan sentuhan cita rasa...

Sunday Folks Luncurkan Aneka Pilihan Es Krim Artisanal di...

Merek asal Singapura ini menghadirkan pilihan es krim premium dan hidangan pencuci mulut di...

Rediscovering Bhutan: New Perspectives on the Last Buddhist Kingdom

Amankora reveals the heart of Bhutan with ever rarer and more awe-inspiring cultural experiences...

Popular Categories

Comments