Sedot Lemak

Ada dua teknik yang paling banyak dilakukan untuk membuang lemak nakal di tubuh. Pertama, teknik liposuction, yang disebut juga lipoplasty/suction lipectomy. Caranya dengan menyuntikkan jarum untuk menyedot timbunan lemak di area tertentu. Misalnya di lengan, paha atau perut. Menurut Dr. Edwin, tindakan liposuction kini sangat aman, karena ditunjang oleh teknik pembiusan (anastesi) lokal tumescent. Teknik liposuction biasa digunakan untuk menyedot kelebihan lemak yang tak terlalu ekstrem, sekitar 2-3 liter. Untuk menyedot lemak dalam jumlah besar – biasanya di sekitar perut – dilakukan mega liposuction, yang bisa menyedot hingga 10 liter lemak.

Teknik kedua adalah tummy tuck, istilah popular abdominoplasty, yang tergolong operasi kosmetik besar (major) untuk membuang kelebihan lemak di kawasan perut bagian bawah dan tengah. Caranya dengan melakukan sayatan kecil di atas daerah kelamin untuk operasi membuang lemak, mirip teknik operasi Caesar. Agar kulit di bagian yang lemaknya diangkat tak menggelambir, dilakukan penarikan dan pembuangan jaringan kulit sehingga kencang kembali, Otot-otot di bagian perut pun dikencangkan sehingga perut tampak lebih ramping dan tak buncit lagi.

Sedot lemak sebenarnya bukan metode baru. Teknik ini dikembangkan sejak dekade 1980-an. Bahkan, sejak 1986 di Indonesia sudah ada dokter yang melakukan sedot lemak. Pada dekade 1990-an, sedot lemak bahkan menjadi tren di kalangan atas. “Kini, seiring dengan tekniknya yang makin aman dan nyaman, permintaan akan sedot lemak terus meningkat,” ujar Dr. Edwin Djuanda, SpK, dari Klinik Jakarta Skin Center (JSC).

Bisa dimaklumi bila peminat kedua teknik ini kebanyakan berasal dari kalangan atas. Pasalnya, biayanya masih terbilang tinggi. Untuk sekali penyedotan di satu area saja biayanya berkisar antara Rp 10 juta-Rp 15 juta, tergantung kliniknya. Padahal, penyedotan biasanya dilakukan pada beberapa titik sekaligus.

Misalnya di kedua lengan, di bawah dagu, paha, dan – ini yang biasanya paling banyak lemaknya – di sekitar perut. Total jenderal biayanya bisa mencapai Rp 60 juta-Rp 90 juta. Bila diperlukan tindakan ulang, maka biaya pun bertambah lagi. “Tapi bila diperlukan tindakan untuk penyempurnaan, biasanya dokter membebankan biaya lebih ringan dari operasi pertama,” papar Edwin.

Memang ada klinik-klinik kecil yang menawarkan layanan dengan harga miring, bisa sampai separuhnya. Tapi jangan buru-buru menubruk peluang ini. Pasalnya, tindakan ini harus dilakukan tim dokter ahli yang kompeten dan peralatan yang lengkap.

Secara umum, baik liposuction maupun tummy tuck dilakukan dokter spesialis, khususnya spesialis kulit, bedah plastik, THT (telinga, hidung, dan tenggorokan), atau ahli kebidanan (ginekolog). Para dokter spesialis ini juga harus memiliki sertifikat pelatihan khusus. Dr. Edwin, misalnya, mengikuti kursus di Graduate Hospital, Philadelphia, pada 1990.

Selain sertifikasi keahlian, pertimbangan lain adalah reputasi dokter. “Dokter yang dikenal ahli biasanya memiliki reputasi yang dibina sejak bertahun-tahun. Reputasi ini menyiratkan kemampuan dan tanggung jawab dokter yang bersangkutan,” papar Edwin.

Di tangan tim dokter yang kompeten dan berpengalaman, tindakan vermak badan ini aman-aman saja. Apalagi kini dikembangkan teknik bius lokal tumescent. “Risikonya sangat kecil,” kata Edwin.

Beberapa hari sebelum operasi, ada serangkaian pemeriksaan intensif yang harus dilakukan, mulai dari tes darah, hemoglobin, leukosit, dan bleedingtime. Dokter juga harus mengetahui apakah pasien yang berpenyakit jantung, hipertensi, asma, keloid dan alergi obat tertentu. Paling sedikit 7 hari praoperasi, pasien juga tak boleh mengonsumsi obat plafiks atau yang mengandung aspirin (di antaranya asetosal, refagan, buferin, dan aspilet).

Photo by Taisiia Shestopal on Unsplash

Pascaoperasi pasien tak perlu bed rest. Segera setelah pulang, pasien disarankan minum banyak cairan atau air mineral untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Setelah beristirahat sehari, pasien sudah boleh beraktivitas normal – meski masih harus mengenakan korset. “Umumnya jahitan dibuka 4-7 hari pascaoperasi,” kata Edwin. Namun dokter harus terus memantau perkembangan pascaoperasi. Aktivitas olahraga berat boleh dilakukan seminggu setelah jahitan dibuka.

Related Stories

spot_img

Discover

Europe and North Africa Reawakening

With the arrival of spring with its warmer climes and the vibrant bloom of...

Lobo & Juno

Ketika Lobo dan Juno Bertemu untuk Menikmati Hidangan Lezat, Musik Meriah, serta Koktail dan...

Hidangan Mediterania Klasik ala Restoran Scusa di Ayana Segara Bali

Restoran baru di Ayana Segara Bali ini menghadirkan perjalanan kuliner ke kawasan Mediterania Bergabung dalam daftar restoran...

Journey Through Java with Aman

The cultural heartland of Indonesia, Java is studded with ancient treasures engulfed by pea-green...

30 Tahun Taman Air Waterbom Bali

Taman air paling berkelanjutan di Asia ini mengumumkan proyek perluasan berdesain arsitektur yang akan...

Rumari and Friends

Bergabunglah dengan four-hands dinner ‘East meets West’ yang dikuratori oleh Chef Gaetan Biesuz dari Rumari dan...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here