Home Blog Page 16

Banyan Tree Escape in Bali

0

Now Open, Buahan, a Banyan Tree Escape Unveils a “No Walls, No Doors” Concept

Buahan, a Banyan Tree Escape, opens today (12 June 2022) and welcomes guests in an off-the- beaten-track, untouched part of northern Ubud. The opening of the resort symbolises Banyan Tree’s brand vision and commitment to create immersive experiences combining deep nature and sustainable design.

Pioneering a “no walls, no doors” concept throughout the property and in each of its 16 balés (villas), the adults only Buahan, a Banyan Tree Escape experience, is an invitation into a different way of being.

Located in Buahan Kaja Village, Ubud Regency, 30 minutes from Ubud facing the Ayung River in the west side with magical elevation, Buahan, a Banyan Tree Escape maximizes exposure to nature through design and services, creating a place where guests, 18 years old and above, can connect to disconnect. Reinventing the basics of food, sleep and in-resort interaction, the brand aims to bring guests on a rewilding renewal through immersion in nature. Distinct indoor-outdoor living offers a sanctuary for urban detox, self- introspection, and emotional awareness in privacy.

Buahan, a Banyan Tree Escape elevates purpose-led experiential travel connecting guests to nature and their surrounds

The heart of the resort are the Open Kitchen and Living Room, both open dining and lounge spaces created to evoke a sense of community. Here, guests are invited to learn about the resort’s unique zero-waste farm to table concept, local sourcing philosophy and heritage techniques, and the celebration of authentic local cuisine and cultures.

The Botanist Bar is centred around the use of local-grown natural ingredients and botanicals infused into its beverages. The menu concept, 70% of which is plant-based, is sourced locally within a one-hour drive from the property.

Offering treatment for mind, body and soul, Toja Spa celebrates the wellbeing traditions from Buahan village and its surrounding areas, with a unique “open” garden experience – certified by the award-winning Banyan Tree Spa Academy. It offers spiritual and active wellness involving local Balinese healers and a specialist, enhancing spa experience through a local tradition and wellbeing philosophy.

The brand also celebrates unconventional craft forms, from its sonic branding approach with Singapore- based creative studio Parable to using re-purposed Ulin ‘iron’ wood from boat jetties, hand-carved wooden headboards, hand-smithed copper bathtubs and natural dye soft furnishings.

Spirits from Bali

0

Minuman beralkohol cukup populer di Indonesia. Pasalnya beberapa daerah di Indonesia bahkan memiliki minuman alkohol sendiri yang dibuat secara tradisional. Sebutlah Bali, tidak hanya menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya Nusantara, Pulau Dewata juga mempunyai beragam minuman tradisional yang berbahan dasar alkohol. 

Sebutlah arak bali. Dari namanya saja, orang tentu sudah tahu arak ini berasal dari Bali. Minuman ini adalah hasil fermentasi sari kelapa dan buah-buahan, mengandung kadar alkohol sekitar 30-50 persen. Minuman keras lokal ini biasanya disajikan saat ritual atau upacara adat, tapi di era kekinian, tentu arak bali bisa dinikmati sebagai minuman keseharian – bahkan tersedia di beberapa bar modern.

Anggi, The Junger

Nah, di antara produk arak yang sudah dikemas secara modern, tersebutlah Jung. Menurut Anak Agung Gede Putra, sang empunya, Jung adalah minuman arak tradisional khas Bali. Produk murni tanpa additional apapun. Aroma dan citarasanya murni dari hasil destilasi sadapan bunga ental berupa nira. Jejak rasa manis dan keharumannya yang khas adalah aroma wangi palmyra (lontar/siwalan). 

Must Read Book: Bali: The Little Black Book

Dalam literasi minuman tradisional Bali, arak hanya dibedakan menjadi dua jenis. Yaitu arak basa dan arak putih. Arak basa adalah arak yang ditambahkan dengan unsur lain dengan metode rendaman atau infuse atau sejak awal didestilasi dengan “bumbu” yang ditambahkan, yang umumnya berasal dari berbagai jenis buah atau rempah-rempah. Warnanya araknya pun berubah mengikuti pengaruh bumbu tersebut. 

Jung adalah jenis arak putih atau arak polos. “Bukan tanpa alasan saya hanya memilih memproduksi arak murni. Arak murni dengan penyimpanan yang baik tidak memiliki kedaluwarsa. Berbeda halnya ketika kemurniannya “diganggu” dengan tambahan “bumbu”. Ia akan memunculkan reaksi fermentasi dengan masa waktu berbeda-beda, tergantung jenis bahan tambahan yang dipakai. Sifat everlasting arak berubah menjadi memilki masa kedaluwarsa,” jelas Agung.

Kemunculan berbagai produk arak dan aneka variasinya tentu saja memperkaya saujana boga dan kuliner kita. Beberapa orang berpendapat bahwa minuman yang tidak berasal dari destilasi nira (kelapa, enau dan lontar) tidak layak menyandang nama arak. Tentu saja butuh kurasi dan penjelasan yang baik untuk mengukuhkan pendapat itu.  

Agung meyakini bahwa pada akhirnya produk yang baik akan bercerita sendiri tentang dirinya. Untuk memproduk arak versi Jung, ia mengawali dengan berkonsentrasi pada dua tahap edukasi. Pertama, edukasi pada proses produksi di level pengrajin. Enhancement penggunaan alat-alat tradisional untuk memelihara kualitas rasa, menjaga standar kesehatan, mendokumentasi pengukuran bahan-bahan, serta menghindarkan kontaminasi produk sepanjang proses produksi. “Yang tidak kalah penting adalah memberdayakan masyarakat pengrajin serta konservasi lingkungan,” ujar lulusan Hubungan Internasional UGM Yogyakarta itu.

Berikutnya adalah edukasi kepada konsumen tentang tata titi laku mengonsumsi produk sehingga mendapat manfaat terbaik untuk kesehatan. “Ini sepenggal proses belajar yang saya pahami,” katanya.  

Ada Rasa, Ada Kata Bernama Jung

Jung adalah nama kapal China yang bersandar di perairan kerajaan kerajaan Nusantara. Pada saat awak kapal membongkar sauh di pesisir Bali utara. Para penjelajah dari daratan China itu menurunkan perbekalan termasuk di dalamnya menurunkan guci guci tembikar. Karena diturunkan dari kapal jung maka oleh masyarakat pesisir guci guci tembikar itu di sebut guci jung. Lama-lama kata gucinya hilang benda tersebut kemudian hanya disebut jung. 

Di beberapa daerah di Bali tempayan tembikar juga di sebut jun (tanpa “g” di belakangnya). Mungkin merujuk pada cerita yang sama guci jung menjadi jung.

Fun Fine Dining at Lounge in The Sky Indonesia

Bagaimana rasanya menikmati makan malam di ketinggian 50 meter? 

Anda harus mencoba Lounge in The Sky Jakarta, restoran melayang pertama dan saat ini baru satu-satunya di Indonesia. Setelah dibuka untuk umum 5 April silam, tempat ini menjadi sensasi baru pengalaman menikmati makan malam yang berbeda.

Lounge in The Sky Indonesia, nama resminya, seakan menjawab antusiasme dan respon positif dari masyarakat dengan kesiapannya untuk menghiasi langit Ibukota. Saat ini daftar antrean masyarakat yang ingin mencoba makan malam di restoran melayang tersebut, yang disebut fun fine dining tersebut, lumayan panjang.

Lounge in The Sky Indonesia yang merupakan bentuk kerjasama antara Mangkuluhur City dengan DITS Asia telah mengokohkan rangka persiapannya dengan berbekal dukungan dari pihak kementrian dan sertifikasi keselamatan dengan track record tanpa cela selama 16 tahun yang telah diakui di lebih dari 60 negara termasuk area Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan Malaysia. 

Indonesia menjadi negara ke-3 di dunia, dan ke-2 di Asia untuk menghadirkan Lounge in The Sky Indonesia yang berkapasitas 32 orang setelah Belgia dan Malaysia. Pengalaman berkuliner di ketinggian 50 meter di atas permukaan tanah ini juga melibatkan Boca Rica Tapas Bar & Lounge sebagai penyedia hidangan yang nantinya akan dinikmati oleh para tamu. 

Selain memperhatikan aspek produk dalam usahanya menjadi daya tarik baru dan mengobati kerinduan masyarakat akan hiburan di Ibukota, Lounge in The Sky Indonesia juga memperhatikan aspek keselamatan bagi para tamu dan staf yang bertugas. 

Baca juga: Tips Aman Melayang di Udara

Pada Grand Launching yang telah diadakan pada 28 Maret 2022 lalu, Arvin Randahwa selaku Founder dan CEO dari DITS Asia menyampaikan bahwa Lounge in The Sky Indonesia menggunakan standar keselamatan yang sangat tinggi dan telah memenuhi persyaratan dari German Norm DIN 4112 seperti yang telah dikonfirmasi oleh TÜV SÜD; sebuah organisasi internasional yang berasal dari Jerman, yang memvalidasi keselamatan dari segala macam produk demi melindungi baik manusia maupun lingkungan dari bahaya.

Sebuah telescopic boom crane seberat 220 ton asal Eropa digunakan untuk The Sky Indonesia di Jakarta. 

Liburan Hemat Backpacker Gaya Koper

0

Hallo gaes dan gals, kamu yang sedang jenuh dengan hiruk-pikuk Jakarta dengan segala kesibukannya, mungkin ini sudah waktunya untuk liburan. Gak ada waktu? Ambil cuti di hari kerja mungkin gak ada salahnya ya guys. Gak punya cukup banyak uang? Gak masalah juga, karena sekarang ini banyak sekali fasilitas yang mendukung kamu untuk mendapatkan harga termurah untuk liburan.  

Mau tahu gimana caranya bisa berlibur dengan hemat meski menggunakan koper? Tenang guys, berikut ini akan dijelaskan mengenai tips liburan murah dan hemat dengan gaya koper. Penasaran? Check this out!

1. Mencari Tujuan Liburan

Sebelum kamu pergi liburan, kamu harus tahu dulu nih guys mau pergi ke mana. Yang pasti, tujuan kamu harus tempat yang tenang dan nyaman. Karena liburan ini memang menjadi momen khusus untuk menyegarkan pikiran, bukan sebaliknya ha-ha-ha…  

Nah, kalau kamu masih bingung mau ke mana, kamu bisa googling mengenai tempat-tempat yang cenderung tidak terlalu ramai dan memang sengaja dibuat untuk orang-orang yang menyukai suasana tenang. Nusa Dua, Bali, misalnya, terkenal dengan kawasan eksklusif nan tenang.    

Tapi, bukan cuma Nusa Dua saja, kamu juga bisa mencari tempat lain, seperti Lombok yang sekarang lagi hits, atau tempat lainnya yang belum banyak dikunjungi orang, dan mencari vila yang asri.

Nah, hal seperti ini biasanya dapat kamu ketahui melalui survei online, di-review para blogger dan instagramer. Cekidot, akun beberapa influencer ini: Halim Chandra, Leonard Anthony, Koper Traveler, atau Cerita Eka.

Hmm, review mereka biasanya recommended banget, karena mereka gak cuma menceritakan tentang yang baik-baik saja selama perjalanan, tapi juga minusnya. Kamu juga bisa nih guys menjadikan review para blogger ini untuk referensi liburan kamu kali ini.  

Photo by Element5 Digital on Unsplash

2. Manfaatkan Smartphone Kamu

Yup, kamu harus bisa memaksimalkan fungsi media sosial yang ada di smartphone kamu. Seperti menjadi pengikut atau fans maskapai tertentu maupun online travel agent tertentu di media sosial. Dengan begitu, kamu pun bisa selalu mendapatkan informasi mengenai promo tertentu maupun potongan harga.  

Kamu juga bisa mendapatkan informasi mengenai tiket promo Air Asia, Lion Air, Citilink ataupun maskapai lain yang cenderung low-cost dan menjadi favorit banyak orang, guys. Tapi biasanya, bagi kamu yang menginginkan liburan hemat, kamu juga bisa terbang murah dengan pesawat Air Asia.  

Banyan Tree Opens Its First Banyan Tree Escape in Bali

0

Unveiling a “No Walls, No Doors” Concept

Buahan, a Banyan Tree Escape, is set to open in an off-the-beaten-track, untouched part of northern Ubud on 14th June 2022. This brand extension symbolises the Banyan Tree brand’s vision and commitment to creating immersive experiences combining deep nature and sustainable design. Pioneering a “no walls, no doors” concept throughout the property and in each of its 16 balés (villas), Buahan, a Banyan Tree Escape, is an invitation into a different way of being.

At the resort’s heart are the Open Kitchen and Living Room, both open dining and lounge spaces created to evoke a sense of community. Here, guests are invited to learn how the resort reinvents the basics of food and drink through its unique zero-waste farm to table concept, local sourcing philosophy and heritage techniques.

The menu concept, 70% of which is plant-based, is sourced locally within a one-hour drive from the property. This concept was developed through a collaboration with Agency X, a local consultant group that houses the acclaimed restaurant Locavore, Nusantara Restaurant, and The Night Rooster Cocktail Bar, creatively enhancing a sense of place.

The Botanist Bar is centred around the use of local-grown natural ingredients and botanicals infused into its beverages, while Toja Spa celebrates the wellbeing traditions from Buahan village and its surrounding areas, with a unique “open” garden experience – certified by the award-winning Banyan Tree Spa Academy.

The brand also celebrates unconventional craft forms, from its sonic branding approach with Singapore- based creative studio Parable to using re-purposed Ulin ‘iron’ wood from boat jetties, hand-carved wooden headboards, hand-smithed copper bathtubs and natural dye soft furnishings.

Connecting to Nature

Situated in a quiet enclave surrounded by rice paddies and jungle, the site’s unique topography is next to the Ayung River and waterfall, including a sweeping view of the seven majestic peaks. The resort’s bales are designed to blend spacious indoor-outdoor living areas with 180-degree panoramic views and sounds of nature through a bold taste of ‘The Naked Experience’ where only a thin veil separates guests from nature.

Scattered on and off the property, secret Hideaway Spots draw on the element of being at one with nature, providing guests with a garden sanctuary for meditation, reading, or simply taking a moment to pause and unwind.

Aman Indonesia Reawakening

0

A vibrant island nation, the Indonesian archipelago’s spiritual atmosphere, dramatic landscapes and renowned community ethos serve as the inspiration for Aman’s five destinations across the island country, each of which tells its own unique story. From the captivating coastline of Amankila to the Eden-like retreat of Aman Villas at Nusa Dua, with the country’s borders now open for international travel, tropical discovery awaits, with guests invited to uncover it with Aman.

Amankila, Bali

Claiming a breathtaking stretch of coastline on the Lombok Strait, Amankila rests beneath sacred Mount Agung. Connected by treetop walkways, stilted suites offer spectacular ocean views, while a three-tier pool cascades down the hillside, and private Beach Club and black-sand shores offer tranquil spaces to make the most of the great outdoors.

New for this year, guests can embark on a peaceful Sunrise Cruise on board one of the resort’s traditional Jukung-styled outrigger boats. Depart before dawn and watch from the water as the island is painted in colour by the sun’s first rays. A delicious Aman breakfast is served at anchor, before an opportunity to snorkel and relax in a nearby secluded bay.

Amankila – Morning Cruise

Guests of the resort can also enjoy a Permaculture Tour and Cooking Class this season and become fully acquainted with the island’s landscape. The tour begins with the picking of fresh ingredients in the resort’s permaculture garden, before a culinary workshop offering step-by-step guidance by an expert chef in the creation of multiple Balinese and Indonesian dishes.

Amankila – Romantic Candle

Ranging from Lawar, a popular combination of vegetables, coconut and minced meat elevated with rich herbs and spices to Ayam Taliwang, a spicy grilled chicken dish from Lombok, dishes can be tailored to suit individual preferences. Afterwards, sit back and enjoy each dish with a crisp glass of wine.

Amankila will also celebrate its 30th anniversary later this year. The milestone will be marked with a series of events and activities designed for the occasion. Details of the programme will be revealed in due course.

Amandari, Bali

Presided over by a sacred stone tiger, Amandari was designed after a traditional Balinese village and rests on the lip of the Ayung River Gorge. Free-standing suites are reached via winding pathways, while the curving swimming pool mimics the rice paddies below. Close to the artistic centre of Ubud, the resort’s setting invites both reflection and the exploration of Bali’s cultural heart.

Honour Eid at Karma Kandara This Year

Pre-Dawn Feasts and Special Rates on Luxury Villas are Just the Start

Celebrations of the Muslim holiday of Ramadan, and the subsequent Eid al-Fitr are well underway at Karma Kandara, the majestic resort perched on the cliffs of Uluwatu. The Balinese destination is already legendary for its events throughout the year, and this holiday is always special.

For 2022’s Ramadan, there are a series of specials in store. First and foremost is a pre-dawn feast option for those following Puasa, the month-long fast. From 4.00am till 15 minutes before Imsak every day will be an array of edible delights promising you the sustenance required to remain steadfast throughout the day. Think chicken porridge Bubur Ayam, banana chocolate chip pancakes, and mie goreng among the plentiful dishes available.

Karma Kandara will also be introducing Ramen-don, a Halal Indonesian-inspired slew of Japanese noodle and rice dishes in ode to Ramadan and Eid. Available daily from 11.00am till close, steaming bowls of ramen will be served. Break-Fast Ramen – a light organic chicken broth, with bumbu kuning, organic spring chicken chashu, 65-degree egg, homemade ramen noodles, and spring onions or the East Java meets Tokyo inspired Ra-Udon-won – wagyu beef with kluwek, shoyu, spring onions and toasted shallots.

Accommodation special for the Eid Mubarak Getaway, guests will be treated to a One Bedroom Pool Villa Stay with Sahur or Breakfast for two, for just IDR 3,450,000 net. Or upgrade to a Three Bedroom Pool Villa (with the same breakfast for two) for IDR 7,800,000 net. Expect luxurious extras on top, from daily fruit baskets, to 30-minute massages for two, and complimentary access to Karma Beach Bali.

Background on Karma Group

Karma Group is an award-winning international travel and lifestyle brand offering extraordinary experiences in the world’s most beautiful locations. The company is headed by Chairman and Founder, John Spence, a former Ernst & Young Entrepreneur of the Year and member of the judging panel for the Ernst & Young World Entrepreneur of the Year.

Among his numerous other awards, John was honoured with the Edward P. Bass Honorary Fellowship at Yale University in 2019 in the School of Architecture, marking the first time Yale has extended this to the same person more than once, and played a vital role in the university’s production of the 2021 Next Generation Book. 

The Karma Group comprises Karma Estates, Karma Resorts, Karma Retreats, Karma Royal, Karma Beach, Karma Spa, Karma Kasa, Karma Club and Karma Boutique. The Group has developed and is  currently operating 44 resorts in more than 11 countries, including Australia, France, Germany, Greece, Italy, India, Indonesia, Thailand and the United Kingdom.

Sebuah Resor Mewah di Teluk Torok, Lombok Selatan

0

Resor mewah itu bernama Gran Meliá Lombok Resort & Spa, nama yang tidak asing di dunia perhotelan.

Starts from here: Gran Meliá Lombok Resort & Spa

SEBETULNYA, resor itu baru selesai dibangun dua tahun lagi, tapi penampakannya sudah dituangkan dalam sebuah plan yang dibikin oleh Invest Islands, perusahaan investasi real estat global di bawah AIG Asian Island Group yang bermarkas di Hong Kong.

Beruntung, saya dan dua influencer papan atas Halim Chandra dan Leonard Anthony, bisa menyaksikan dari dekat rencana pembangunan proyek prestisius tersebut. Dijadwalkan selesai pada 2024, semua vila yang memiliki kolam renang spektakuler di Lombok Selatan ini memadukan pesona alam dan keramahan khas lokal yang hangat dengan fasilitas bintang lima, menghadirkan peluang menarik bagi para tamu yang mencari pengalaman dan para investor yang memiliki visi ke depan.

Burhan Abe, Halim Chandra, dan Leonard Anthony

Kita tahu, Lombok kini merupakan magnet baru di tourism industry, destinasi wisata tropis yang memancarkan pesona eksotis dan ketenangan. Berada tepat di seberang laut yang terlihat indah dari Bali, di tengah hutan yang lebat, puncak gunung berapi, pantai yang masih alami dan laut yang bernuansa biru langit, pulau hijau ini merupakan pusat petualangan, yang memungkinkan para tamu bersantai menikmati gaya hidup dalam suasana yang menakjubkan.

Tidak salah kalau ada yang menyebut bahwa Lombok adalah pulau yang dapat menenangkan jiwa dan meningkatkan imajinasi para pelancong.

Bahkan di Lombok saat ini adalah salah satu pusat perhelatan dunia, sebutlah MotoGP 2022 yang berlangsung di Mandalika International Street Circuit beberapa waktu yang lalu (18-20 Maret 2022).

Mandalika adalah zona ekonomi khusus yang berfokus pada lingkungan yang akan memperbaiki pariwisata daerah tersbut. Terkait hal itu, kehadiran resor baru yang akan hadir tentunya turut berpartisipasi meningkatkan industri perjalanan dan perhotelan di pulau itu.

Bukit Pengantap di Lombok Barat, kawasan nan elok ini akan menjadi tujuan ekspansi di masa depan Invest Islands

Menghadap ke arah Samudra Hindia, hanya berjarak sekitar 25 km dari Mandalika dan Bandara Internasional Lombok, Gran Meliá Lombok Resort & Spa adalah mahakarya dengan desain bergaya eksklusif di lingkungan tropis yang ramah lingkungan. Bangunan bintang lima ini berdiri kokoh dengan posisi sempurna di Teluk Torok, terlindung hamparan pasir berbentuk bulan sabit serta dibingkai oleh tanjung zamrud dan hamparan sawah yang berkilauan.

The Second Culinary Expedition to Java

0

Following the success of the first Culinary Expedition to Java in March 2021, Amanjiwo is pleased to announce a second Culinary Expedition to be held between 5 – 8 May 2022. The experience is in collaboration with Teka, one of the world’s leading specialists in home appliances, to celebrate the flavourful cuisine created by Javanese Food Artisans. Named ‘Peaceful Soul’ for the serenity, privacy, and beauty of its setting, Amanjiwo invites guests to experience an exquisite gourmet immersion over three days, from exciting excursions to riverside breakfasts to an exclusive gala dinner at the majestic Borobudur Temple.

Hosted by Teka’s Brand Ambassador who is one of Indonesia’s eminent chefs and culinary guru, William Wongso, and Amanjiwo’s Executive Chef, Reza Kurniawan, guests will connect with local producers from the surrounding villages who are well-known for their authentic culinary creations that incorporate locally sourced ingredients from Java, such as tempeh, palm sugar and soy sauce. With this special programme, Amanjiwo proudly supports local communities in close proximity to the resort.

borobudur pool suite3.tif

An Elegant Gourmet Journey

The Culinary Expedition to Java at Amanjiwo commences with a five-course dinner. As a warm welcome for guests at the resort,Chef William Wongsoshowcases modern Central Javanese flavors.

On the second day, Chef William will present a traditional Javanese breakfast by the beautiful Progo River. Bamboo mats, pillows and low tables will be set up in traditional ‘lesehan’ style allowing guests to soak in the scenery and the abundant spread. Ending breakfast on a high note, guests are invited to enjoy lupis, cenil and various traditional Javanese rice cakes or jajanan pasar.

On the final day of the event, Chef William will serve a magnificent six-course meal prepared with local Javanese artisanal ingredients sourced from Amanjiwo’s locale, creating a culinary masterpiece to match the stunning backdrop of Borobudur Park. ​

In addition to curated dining experiences, the journey includes excursions for guests to visit and interact with local artisans, including the Kaliandra honey producers, tofu and palm sugar makers, local culinary gift shop Getuk Gondok HJ Sri Rahayu and the Dr. Oei Museum in Magelang.

At the museum, guests can join a cooking demonstration and enjoy a lunch prepared by Chef Reza who will share a traditional Javanese recipe and Javanese-inspired petit fours. He will also present a kampung-style lunch on the museum premises, with local favorite Ayam Bumbu Kuning as one of the main dishes.

With three-nights to experience this inspiring culinary journey, guests are able to fully-immerse themselves in Amanjiwo’s sacred roots, continuing their exploration of Java. Just two-kilometres away, the temple of Borobudur – a 9th-century marvel with 504 life-size Buddha statues – reveals ancient secrets, while trekking through the lush surrounding landscapes to local villages unearths an entirely new way of life.

Throughout their time at Amanjiwo, each guest will experience daily breakfast overlooking the dramatic vistas of the Menoreh Hills – an idyllic opportunity to reconnect with friends and families.

Memorable Staycation at HARRIS Vertu Harmoni Jakarta

0

Staycation yang memiliki konsep menginap bersama atau sendiri di sebuah hotel kini lagi tren. Tidak bepergian, tapi serasa liburan.  – Burhan Abe 

Staycation, yang merupakan kata dari Bahasa Inggris yang terdiri dari “stay” yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti tetap serta “cation” yang merupakan kata dari vacation yang memiliki arti tetap liburan. Dengan kata lain, orang yang tinggal di Jakarta, misalnya, tidak ada salahnya stay di hotel yang berlokasi di kota yang sama pula. Tidak sekadar pindah tempat tidur tentu saja, tapi di hotel yang memiliki fasilitas yang menarik, pasti bisa menjadi oase di kala kejenuhan melanda.

So, jangan salah pilih staycation. HARRIS Vertu Harmoni Jakarta menjadi pilihan yang tepat. Inilah hotel kosmopolitan yang letaknya sangat strategis – hanya 15 menit berjalan kaki dari stasiun kereta Sawah Besar atau Museum Nasional Indonesia dan sekitar 17 menit dari Monumen Nasional. Juga hanya “selemparan batu” menuju Pecinan yang legendaris dan Kota Tua Jakarta.

Pusat perbelanjaan populer, seperti Central Park, Plaza Indonesia, Grand Indonesia, juga berjarak 5 km dari hotel, begitu juga dengan kehidupan malam Jakarta yang semarak.

Tidak hanya cocok untuk bersantai, tapi dengan fasilitas internet, kamar Harris juga nyaman untuk dipakai bekerja, WFH alias work from hotel.

Yang menarik, HARRIS Vertu Harmoni Jakarta juga terhubung langsung dengan citywalk The Shoppes at HarmoniExchange, yang bahkan berada di satu gedung, di mana terdapat  kafe-kafe dan restoran-restoran, serta gerai cendera mata terkemuka untuk memperkaya masa tinggal, baik itu perjalanan bisnis, liburan atau pun staycation.

Suasana yang yang nyaman dan interior yang memikat menjadikan HARRIS Vertu Harmoni salah satu penginapan yang cukup mewah bagi yang dimiliki hotel yang dikelola oleh Tauzia Hotel Management ini. Hotel upscale ini juga menawarkan 7 ruang ruang pertemuan dan sebuah ballroom atau conference room yang mampu menampung 1.000 pengunjung.

Kamar HARRIS Vertu Hotel Harmoni sendiri bergaya kontemporer yang cozy. Ada tiga jenis kamar yang tersedia: Vertu Suites (56 meter persegi), Vertu Room (28 meter persegi) dengan Vertu Signature Bathrooms dan V Room (28 meter persegi). 

Semua kamar dikuratori dengan sentuhan modern namun simpel, yang akan mengubah pengalaman tamu menjadi waktu yang tak terlupakan. Kamar Vertu dan Vertu Suites dilengkapi dengan minibar yang terisi penuh, TV LED 42” dengan akses jaringan kabel, mesin espresso, menu bantal, pengering rambut, dan AC tentu saja. Tidak hanya cocok untuk bersantai, tapi dengan fasilitas internet, kamar Harris juga nyaman untuk dipakai bekerja, WFH alias work from hotel.