Dalam acara wine & dine itu ada beberapa hidangan yang akan disajikan dan wine – terdiri dari Bin 222 Chardonay, Bin 555 Shiraz, dan Bin 888 Cabernet Merlot — yang akan menyertai pada masing-masing hidangan tersebut.
Sebagai hidangan pembuka, disajikan hidangan Tartar of Atlantic salmon and trout caviar advocado mascarpone, cine tomato vinaigrette. Paduannya adalah Bin 222 Chardonnay. Rasa fresh, soft & fruity wine ini bisa mengimbangi Atlantic salmon tartar yang juga sangat segar.
Sementara Avocado mascarpone sauce-nya juga akan memberi nuansa creamy yang menawan bagi Chardonnay tersebut. Bin 222 Chardonnay adalah anggur putih yang unik dan menawarkan aroma melon, buah persik, dengan aksen oak dan ragi yang terasa jelas di setiap tegukan.
Jika selama ini kita mendengar bahwa anggur merah hanya cocok dipadukan dengan daging merah, maka kali ini kita akan melihat bahwa red wine dari Bin 555 Shiraz dan Bin 888 Cabernet Merlot juga sangat cocok dipadukan dengan sup jamur yang merupakan sayuran! Yang dimaksud adalah hidangan mushroom cappuccino sautéed mushrooms, topped with foam.
Bin 555 Shiraz memiliki gaya yang sangat tradisional Australia; kaya dengan karakter buah plum, black berry, dan spicy. Tannin-nya yang terasa kompleks dan lembut di lidah hasil dari proses maturation selama 15 bulan di dalam tong kayu yang besar. Sementara Bin 888 Cabernet Merlot kaya dengan rasa dan aroma buah blackcurrant, blackberry, dan rasa spicy yang ditopang dengan body yang cenderung full bodied.
Namun, demikian Yohan Handoyo, tentu dua jenis anggur merah ini, Bin 555 Shiraz dan Bin 888 Cabernet Merlot, juga akan sangat cocok dipadukan dengan hidangan utama yaitu beef tenderloin yang dimasak dengan saus anggur merah dari jenis Cabernet Sauvignon. “It’s a pair made in heaven!”
Tiga jenis wine tersebut ternyata cocok juga jika dipadukan dipadukan dengan berbagai jenis keju yang akan disajikan dari mulai soft cheese, semi hard cheese, hard cheese, hingga blue cheese yang sangat powerful.
Setelah rangkaian berbagai menu makan malam selesai, peserta juga mencoba mencicipi Cognac Martel Cordon Bleu yang merupakan salah satu cognac yang sangat complex namun juga smooth dan mellow. Tidak lupa, selain minum cognac yang dikenal sejak 1912 itu, cerutu Cuba pun juga menjadi teman yang menyenangkan malam itu, setelah semua hidangan disantap. Hmm!
Perjalanan masih panjang untuk dapat mengenal lebih mendalam soal wine, tapi setidaknya para undangan yang hadir malam itu sudah memambah satu lagi perbendaharaan pengetahuannya soal wine Australia, khususnya Wyndham Estate. (Barus/Abe)
Jakarta, 2006