Da Maria Membawa Pesona Pantai Amalfi ke Bali

Pengusaha restoran Maurice Terzini meluncurkan restoran Italia modern bergaya Osteria yang mengedepankan hidangan khas Italia yang sederhana, wine, dan dengan desain yang indah.

Maurice Terzini dan Adrian Reed dari Motel Mexicola telah bergabung bersama untuk membuka restoran Da Maria Bali. Pertemanan dan kolaborasi yang telah dijalin selama bertahun-tahun di Sydney dan Bali, Maurice dan Adrian telah menikmati begitu banyak makan malam bersama di restoran Maurice di Sydney dan selalu membahas mengenai konsep restoran Italia di Bali. Ide ini sekarang menjadi kenyataan, dan Sabtu, 5 November, Da Maria dibuka.  

Da Maria adalah restoran Italia modern bergaya Osteria hasil karya pengusaha restoran asal Australia, Maurice Terzini. Dengan design yang memukau dari Lazarini Pickering, Da Maria mengedepankan keragaman dari makanan Italia, wine, musik, fashion, seni dan kebersamaan bergaya Capri di jantung Seminyak.  

Maurice Terzini adalah salah satu pengusaha paling kreatif yang dihargai di Australia, terkenal dengan restoran-restorannya yang khas dan unik. Terzini memiliki talenta untuk berimajinasi dan merealisasikan imajinasinya. Visi nya sangat maju dengan ide, gaya dan pemilihan lokasi yang sangat cemerlang. Itulah yang akhirnya membawa ia ke Da Maria. Restoran milik Maurice Terzini yang terkenal di Sydney, Australia, antara lain Icebergs Dining Room and Bar (IDRB), Da Orazio Pizza & Porchetta di Pantai Bondi dan The Dolphin Hotel di Surry Hills serta Caffe e Cucina dan Melbourne Wine Room yang diluncurkan di awal kariernya.  

“Saya menghabiskan masa muda saya di pantai Adriatic di Italia dengan cinta terhadap budaya dan warisan kekayaan Italia dari orang tua saya yang keturunan Italia. Inilah yang membuat saya jatuh cinta dengan keramah tamahan ala Italia, “ ujar Maurice Terzini.

“Saya menjadi sangat terinspirasi dengan kecintaaan orang Italia terhadap makanan dan hiburan. Saya mulai mengembangkan rasa cinta tersebut dan sampai pada sebuah kesimpulan yaitu semua hal itu terhubung – mulai dari makanan, minuman, fashion, seni dan musik, semua bercampur dan terhubung untuk menciptakan tempat yang spesial dimana semua elemen tersebut dapat bersandingan dengan natural. Saya cinta Bali, terutaa sekarang karena dunia restoran dan hiburan di bali telah berkembang dengan sangat baik.”  

Carl Pickering dari Lazarini Pickering Architects mengedepankan desain yang terinsipirasi dari Pantai Amalfi di era tahun 1960 dengan palet biru putih yang segar dan gaya geometris yang tegas, Design ini merupakan penghargaan bagi designer asal Italia, Giò Ponti, yang menciptakan Sorrento hotel il Parco dei Principi di tahun 1960 – hotel desain pertama yang diciptakan – di mana ia merancang segalanya, termasuk desainn lantai yang indah.

Di Da Maria, Pickering ingin menciptakan ruang yang segar, dengan pendingin udara tapi tamu juga tetap merasa seperti berada di taman. Terzini adalah seseorang yang bagaikan reinterpretasi akan keramah-tamahan gaya Italia dan tim desain diarahkan untuk merancang desain restoran berdasarkan gaya tersebut. Terinspirasi dari masa lampau, Da Maria kelihatan sangat unik dan tidak bisa disamakan dengan restoran lain dimana pun.  

“Da Maria adalah cerminan Maurice Terzini di Bali. Gaya Bali tidak akan sesuai dengan ide Maurice terhadap restoran ini. Ia ingin menghadirkan hidangan Italia yang sederhana, segar dan tidak rumit, di ruangan bergaya tropis. “ ujar Carl Pickering. “Kami harus menciptakan restoran yang mendukung ide tersebut. Restoran bergaya courtyard yang khas di tahun 1960 terasa sangat pas untuk ide ini. Kami bekerja dengan konsep ini untuk menciptakan venue yang pada akhirnya kelihatan seperti restoran bergaya courtyard di tahun 1960, tapi dengan interprestasi dan gaya yang modern.”  

Basis dari desain ini adalah keluguan dan kesederhanaan gaya Eropa yang rapih dan ditambah dengan nuansa hijau yang didapat dari tanaman yang khas di Bali seperti pohon karet, kaktus, dan ranting ranting markisa yang terjurai sepanjang tembok dari langit-langit yang terinspirasi dari gaya Roman Pantheon yang bisa dibuka tutup. Tiga air mancur yang dicat dengan motif geometris berwarna biru dan putih, terletak dibawah lampu gantung yang dibuat di Bali, yang menggunakan hiasan yang sederhana dan mengingatkan akan restoran bergaya courtyard di Italia.

Bali memiliki banyak sekali lampu jenis ini, jadi Pirckering dan Terzini ingin menemukan sesuatu yang berbeda, dan memutuskan untuk menggunakan lampu gantung berbentuk lingkaran, dengan gaya yang mirip seperti yang mereka ciptakan di IDRB enam belas tahun lalu. Air mancur bergaya ikonik Italia dan Neapolitan yang juga memberi nuansa segar dengan suara gemericik airnya. Ada sebuah air mancur yang sangat sederhana di biara Santa Chiara di Naples, yang muncul di pikiran Pickering dan Terzini saat mereka mendesain dan dengan visi mereka, telah menciptakan kembali suatu bagian yang indah dari Italia.  

 Setiap elemen dari Da Maria diluta di Bali, dan sangat menyenangkan bagi Terzini dan Pickering untuk bekerja dengan pekerja seni yang sangat bertalenta dan selalu tersenyum. Meja dan kursi di Da Maria adalah ekspresi dari gaya fer forge Perancis dengan modifikasi yang dibuat pada prototip dan dengan sempurna di selesaikan tepat waktu. Kehadiran Pickering di Bali sebelum pembukaan didedikasikan khusus untuk penyempurnaan elemen detail khusus yang ditambahkan di menit menit terakhir, dan dengan sempurna selesai dalam waktu sehari.  

Langit-langit di Da Maria adalah elemen desain paling menakjubkan, Pickering menyebutnya sebagai Kapel Sistine Bali. Langit langit merupakan elemen paling terlihat di restaurant, team design memutuskan untuk mengambil beberapa motif yang terinspirasi dari Gio Ponti dan membesarkan, serta memanipulasi motif motif itu untuk menciptakan langit langit yang sangat menarik perhatian, menciptakan divisi di antara ruangan dan dinding di sisinya. Konsep yang sangat menarik ini kemudian di aplikasikan di permukaan yang lain: di mana garis garis diagonal pontiesque bertemu dengan tembok dan mereka menjadi garis garis. Elemen grafis kedua kemudian diperkenalkan pada bar dan air mancur yang menyerupai pola pada lantai. Setiap aspek telah dikerjakan secara manual oleh grup pekerja seni yang sangat menakjubkan  

Terzini dan teamnya telah mendesain menu yang menyenangkan dan dapat dengan mudah merepresentasikan pendekatan modern ke rasa Italia yang klasik dan simpel, dengan pizza tentu saja sebagai pusat nya. Dengan adonan yang difermentasi selama 24 jam dan terinspirasi dari teknik dan gaya special Neapolitan, pizza-pizza ini dimasak di oven batu lava yang terinspirasi dari Naples. Menu special lainnya adalah Porchetta tradisional dari Italia, babi utuh yang di bumbui dengan bumbu bumbu lokal dan dimasak secara perlahan lahan di atas arang. Pilihan yang lebih ringan termasuk makanan pembuka seperti Asparagus dengan anchovy butter dan keju parmesan, Snapper Crudo dengan tomat, cabai dan marjoram serta gurita dengan kacang yang direndam semalaman, cuka anggur merah dan parsley.

Dari panggangan kayu dihidangkan King Prawns dengan cabai, buah zaitun hitam, daun mint dan Abruzzian Arrosticini – hidangan tradisional dari daging domba seperti sate dengan lemon, dan garam rosemary dihidangkan untuk disantap bersama bagi 5, 10 ataupun 15 orang. Juga ada berbagai pilihan pasta seperti Oreccheitte dengan Spanner Crab, Zucchini Flowers and lemon or Gnocchi pesto alla Genovese. Untuk mengakhiri berbagai pilihan makanan penutup  tersedia Bomboloni atau Tiramisu Da Maria, ataupun hidangan penutup khas Da Maria, Semangka disajikan diatas es dengan pilihan Campari, Lime Sherbert ataupun garam cabai. Bagi tamu yang ingin mencoba perjalanan bersantap di Da Maria, menu La Panarda cocok untuk perayaan dan menawarkan pilihan yang beragam bagi rombongan tamu.  

“Kami menawarkan makanan tradisional Italia, dimasak dengan tepat, di lingkungan modern tanpa berusaha untuk menciptakan kembali makanan tersebut,” ujar Chef Steven Skelly. “Makanan ini terjangkau, segar dan menyenangkan, kami sungguh menikmati proses memasaknya. Anda dapat datang setiap malam, membawa serta anak anak, ataupun berkencan, serta berpesta ataupun makan sendirian. Kami melayani setiap demografis usia, dari 8 hingga 80 tahun dan tidak ada perbedaan antara hari Senin maupun hari Sabtu. Saya akan berpikir untuk mengajak anak saya untuk bersantap disini, dan juga ibu saya.”  

Bar di Da Maria memiliki nuansa Bar Americano dan memfokuskan pada kesederhanaan yang elegan dimana semua minuman memiliki rasa dari Campari ataupun Aperol, di gabungkan dengan white spirits buah buahan local, dan citrus. Minuman klasik favorit Italia seperti Negroni dan Spritz disempurnakan dengan minuman klasik lainnya dengan penekanan pada gaya aperitif yang tidak terlalu manis. Da Maria juga membuat berbagai minuman berakohol mereka sendiri, termasuk vermouth. Daftar anggur juga dibuat secara modern, simple dan dengan pilihan yang dipikirkan untuk dengan sempurna cocok dengan gaya masakan.  

Music memainkan peranan yang sangat penting di Da Maria, dengan playlist di Da Maria di buat oleh DJ dan event produser yang ikonik di Sydney, Kali dari Picnic. Live DJ akan diperkenalkan setiap malam setelah pukul 10.30 malam, dengan house music sebagai tema musiknya. Kemodernan eropa akan menjadi pendekatan yang merefleksikan perumpamaan bahwa setiap hari adalah hari Sabtu di Bali, dan para tamu yang sedang makan malam akan perlahan berdansa di atas meja.

Website Da Maria sendiri akan menyediakan link untuk playlist gratis yang merefleksikan apa yang sedang diputar di restoran dan ini akan secara regular di update. Untuk set mix pertama dapat ditemukan di link berikut: soundcloud.com/picnic-touring/da-maria-tropical-cool-down-1

Da Maria akan berkolaborasi dengan Adrian Reed dari Motel Mexicola untuk menciptakan pengalaman yang berkesan dan unik, serta acara-acara yang akan menjadi ikon di calendar Bali yang menyenangkan. Terzini memiliki sejarah terkenal untuk menciptakan acara yang seru seperti acara yang selalu dituju pengunjung di hari Tahun Baru di IDRB di Bondi, Sydney.  

Da Maria juga memiliki butik yang dedesign isinya dengan sangat teliti, merefleksikan latar belakang Terzini di dunia fashion. Fashion label Terzini dengan partnernya, Lucy Hinkfuss, Ten Pieces diluncurkan pada tahun 2011 dan telah memiliki pengikut setia lokal. Boutique ini, Da Maria Shop by Ten Pieces, adalah refleksi dari kebudayaan Da Maria, dimana semua seragam dari Ten Pieces dan desain yang merefleksikan interior yang super visual. Ten Pieces adalah jenis pakaian bergaya unisex yang nyaman, terjangkauserta bisa dikenakan kapan saja. Cocok untuk digunakan di gym maupun untuk keluar di malam hari. Tepat untuk gaya hidup di Bali.  

Kunjungi: damariabali.com

Related Stories

spot_img

Discover

Cross Paasha Bali Seminyak

A Symphony of Style, Sophistication, and Balinese Charm Bali, Indonesia – In the heart of...

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

COAL Menghidupkan Suasana Bar di Jakarta Pusat

COAL adalah bar terbaru di Jakarta yang menyajikan koktail khas dengan sentuhan cita rasa...

Sunday Folks Luncurkan Aneka Pilihan Es Krim Artisanal di...

Merek asal Singapura ini menghadirkan pilihan es krim premium dan hidangan pencuci mulut di...

Popular Categories

Comments