Multiplatform

Majalah digital saat ini masih mewakili sebagian kecil dari total sirkulasi majalah cetak, namun basis pelanggannya terus meningkat secara signifikan. Perubahan platform dari cetak ke digital adalah sebuah keniscayaan, yang tidak terelakkan lagi.   

Memang, industri penerbitan digital yang telah ada sejak 2010, memerlukan waktu untuk mencapai titik stabil. Sebagai teknologi yang relatif baru, publikasi digital harus berurusan dengan berbagai hambatan, baik dai sisi penerbit untuk menghasilkan produk, maupun dari sisi pembaca untuk bisa menikmati produk baru tersebut.  

Tidak bisa dimungkiri bahwa tablet PC, yang dipelopori oleh kehadiran iPad, diperkirakan akan menurun penjualannya di tahun 2015. Analisis tersebut datang dari TrendForce. Firma asal Taiwan yang terkenal sebagai pemerhati pasar gadget ini memperkirakan bahwa pengapalan tablet akan menyusut hingga 185,6 juta unit atau turun 3,5% pada tahun ini. Sementara itu pengapalan notebook akan kembali tumbuh sekitar 174,6 juta unit atau 0,6% lebih besar dibanding tahun 2014.  

Anjloknya penjualan tablet bisa disebabkan oleh persaingan dengan smartphone yang selalu hadir dengan inovasi terbarunya, sedangkan tablet tidak banyak perkembangan. Namun demikian, bukan berarti tidak ada inovasi di tablet. Apple, misalnya, akan mengeluarkan iPad berlayar 12,2 inci, sementara Microsoft akan menghadirkan Surface Pro 4 tahun ini.  

Jangan lupa, meski ada penurunan di pertumbuhan penjualan tablet, bukan berarti industri penerbitan digital pun ikut-ikutan mandek. Justru kelak, media digital tidak hanya hadir di platform tablet, tapi juga di phablet, bahkan smartphone yang berbasis Android. Majalah detik dan MALE sudah hadir di multiplatform.    

Seiring dengan prediksi Executive Chairman Google, Eric Schmidt bahwa dalam lima tahun ke depan akan ada sebuah produk dengan desain mirip dengan tablet, memiliki kinerja yang tinggi, dan akan menggantikan media tradisional.  

Dengan perubahan drastis di sisi konsumen dan dukungan teknologi, rasanya para pebisnis media cetak harus mengiyakan pandangan Eric Schmidt. Menurut prediksinya, majalah cetak akan segera tergantikan dengan perangkat tablet dan sejenisnya.  

Tanda-tanda “kematian” majalah cetak seperti yang diramalkan Schmidt sebenarnya telah terlihat beberapa tahun belakangan. Media-media besar kini sepenuhnya sudah bisa dinikmati dalam versi online dan digital. Hal ini sejalan dengan tren beriklan dan populasi tablet yang terus melesat dalam beberapa tahun mendatang.  

Industri lain pun mulai menyadari keuntungan dari memasuki media digital. Antara lain dengan adanya kemudahan dalam pendistribusikan konten dan data yang unik sekalipun, yang tidak dimiliki media cetak. Dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya produksi, para pengiklan juga mulai menggunakan media digital untuk menampilkan produk-produknya. (Burhan Abe)  

MALE 123 – Editor’s Note

Related Stories

spot_img

Discover

Vila dengan Pemandangan Laut Terbaik di Bali untuk Momen...

Peneliti menyebutnya blue mind effect: kondisi tenang yang muncul saat seseorang berada dekat dengan...

Refocusing Anggaran: Jangan Sampai Rakyat Jadi “Dompet Cadangan”

Pemerintah mengumumkan target efisiensi alias refocusing anggaran sebesar Rp306,7 triliun tahun ini. Caranya? Pangkas...

Eksistensi

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob Pernah ikut interview kerja dan ditanya, “Ceritakan tentang diri...

Explora Journeys Umumkan Koleksi Perjalanan 2027–2028

Debut di Asia dan Peluncuran Explora V Explora Journeys, merek perjalanan laut bergaya hidup mewah...

Saudi: Destinasi Baru yang Tampil Berani

Arab Saudi sedang memainkan kartu besar. Dari tanah yang selama ini identik dengan spiritualitas...

Banyan Group 20 Tahun di China: Dari Teh Mentega...

Kalau ada yang bisa bikin liburan lo berubah dari sekadar “rebahan di kasur hotel”...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here