Digital Mindset

Total belanja iklan di Indonesia adalah sebesar Rp 110 triliun, tapi alokasi untuk iklan digital hanya 2%.

Orang Indonesia adalah pengonsumsi tingkat tinggi smartphone dan tablet. Bayangkan, berdasarkan data survei dari Cisco Visual Networking Index (VNI) Forecast, pada 2011, baru tercatat ada 250 juta pembelian berbagai ponsel dan komputer tablet di Indonesia. Hanya dalam satu tahun, menurut penelitian tersebut, pemilik ponsel di Indonesia meningkat menjadi 300 juta pengguna. Pertumbuhan ini diperkirakan akan terus berkembang hingga 2017 menjadi 370 juta pengguna ponsel atau komputer tablet.  

Boleh under estimate, tapi kalau melihat angka tersebut, orang Indonesia termasuk kategori melek gadget, termasuk digital. Bahkan perkembangan dunia digital di Indonesia sudah menjadi topik hits selama delapan tahun terakhir ini, yang euphoria-nya berlanjut hingga sekarang.  

Menurut catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 82 juta orang di triwulan pada pertama 2014. Jumlah tersebut tentu saja mengalami kenaikan dari tahun 2013 yang mencapai angka 71,19 juta orang, dan tahun 2012 berjumlah 63 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia saat ini berada pada peringkat 8 dunia.  

Gencarnya promosi provider, serta penerapan teknologi 3G, makin mendorong pemakaian Internet dan mobile yang lebih luas, menyebar hingga ke kota-kota kecil, bakan belakangan masuk juga ke pinggir kota, terutama di kalangan generasi muda. Akses internet yang makin cepat ditambah munculnya tablet menciptakan peluang-peluang baru untuk pemain e-commerce, games, aplikasi, dan mobile.

Hanya saja, demikian pengamatan Herman Kwok, CEO dari Semut Api Colony  dan Klix Digital, PT Alpha Merah Kreasi, jika melihat dunia bisnis lokal dengan lebih teliti dan detail, ternyata perkembangan digital ini baru euphoria sebagian pihak saja. Benarkah?

Menurut Herman, salah satu indikator perkembangan dunia bisnis adalah belanja iklan. Menurut data eMarketer, tahun 2013 total belanja iklan di Indonesia adalah sebesar Rp 110 triliun, sedangkan alokasi untuk iklan digital hanya 2% saja. Tapi mengapa kelihatannya perkembangan digital terasa begitu pesat?

Sebenarnya dunia digital di Indonesia mulai berkembang pesat sejak 2007 pada era masuknya teknologi 3G di Indonesia. Kebetulan popularitas Facebook juga mulai naik dan kemudian diikuti oleh Twitter. Memang, Facebook baru mulai popular di Indonesia saat itu, sementara aktivitas internet untuk bisnis masih didominasi oleh email, blogs, serta website korporat. Tapi perusahaan provider berusaha memanfaatkan popularitas media sosial yang lagi naik daun tersebeut  untuk mendapatkan pelanggan.  


Kembali ke pertanyaan di atas, mengapa perkembangan bisnis digital di Indonesia belum maksimal Menurut Herman, jika melihat aktivitas bisnis lokal, baru sebagian saja yang memanfaatkan media digital. Terutama perusahaan besar yang sudah memanfaatkan integrasi digital dalam bidang marketing, finance, inventory, supply-chain, hingga delivery dan customer service. Ada yang sudah beradaptasi penuh, ada yang baru sebagian.  

Related Stories

spot_img

Discover

Rediscovering Bhutan: New Perspectives on the Last Buddhist Kingdom

Amankora reveals the heart of Bhutan with ever rarer and more awe-inspiring cultural experiences...

Stay For Good Programme 

Banyan Tree Group is thrilled to announce the launch of its Stay For Good programme,...

Lima Perawatan  Unggulan di Ayana Spa

Dinobatkan sebagai spa hotel terbaik di Indonesia oleh Travel + Leisure Luxury Awards Asia...

Invigorate Your Senses at Byrd Spa & Wellness, a...

Sanur now has a tranquillity and rejuvenation refuge. The comprehensive Byrd Spa & Wellness...

‘One Origin’ is Celebrated by Buahan, A Banyan Tree...

With a five-day program of carefully created multi-sensory activities, Buahan, A Banyan Tree Escape...

Europe and North Africa Reawakening

With the arrival of spring with its warmer climes and the vibrant bloom of...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here