Tradisi, Budaya, dan Alam Asri di Gunung Geulis

Ada pun mushalla, keunikannya adalah paduan antara unsur budaya Bali dan Jawa. Atap bangunan tetap menggunakan atap Rumah Bali, namun dipadu dengan “Soko Guru” (main pillar) dan “Tumpang Sari” yang berasal dari bangunan Rumah Joglo. Bangunan Joglonya sendiri diletakkan di area gerbang.

“Tumpang Sari” merupakan ukiran bersusun yang ada di plafond suatu Rumah Joglo. Menurut budaya Jawa, derajad bangunan suatu rumah terlihat dari jumlah susunan ukiran “Tumpang Sari”, dan selalu berjumlah ganjil. Yang tertinggi adalah 11 susun, seperti yang terdapat di mushalla ini.

Struktur bangunan mushalla, seluruhnya menggunakan kayu jati tua yang umurnya sudah ratusan tahun. Sedangkan bangunan di dekat mushalla merupakan bangunan untuk para penjaga yang didesain sama dengan bangunan lainnya.

Ada pun kamar tidur, struktur bangunannya juga menggunakan kayu ulin dari Kalimantan Selatan. Sedangkan kusenkusen jendela dibuat dari kayu jati tua ratusan tahun yang dibeli dari bekas bongkaran rumah di Jawa Tengah yang sudah tidak digunakan lagi.

Kamar tidur utama sengaja didesain dengan nuansa Oriental untuk menunjukkan bagaimana arsitektur Bali secara fleksibel dapat dipadukan dengan interior etnik negara lain seperti Cina dan Thailand.

Area bathtub merupakan area yang paling unik karena adanya batu-batuan besar yang ditemukan saat penggalian. Saat melakukan “cut and fill” untuk membangun area kamar, ditemukan batu-batuan. Batu-batu ini tidak dipindah, demikian pula dengan susunannya tidak diubah. Untuk menyatukan batu-batu ini dengan interior kamar, dibuat bathtub yang menyatu dengan batu-batuan tersebut.

Untuk menambah pencahayaan dan menyerap energi positif, dibuat skylight berbentuk piramid di atas batu. Saat yang paling indah adalah ketika berendam di bathtub sambil memandang bulan purnama yang jatuh tepat ditengah skylight.

Pilihan material untuk bathtub dan lantai sekitarnya adalah batu terazzo yang diaplikasikan mengikuti bentuk batu. Demikian pula area shower dan toilet menggunakan batu terazzo. Untuk dapat membuat bentuk sesuai keinginan, terazzo harus dibuat menjadi bubur batu terlebih dahulu, kemudian baru diaplikasikan dalam bentuk yang dikehendaki dan selanjutnya proses polish dilakukan seperti halnya proses polish marmer. Proses dilakukan berkali-kali hingga batu menjadi timbul dan mengkilat. Khusus di area shower, bubur batu terazzo dicampur dengan kulit kerang sehingga terlihat berkilat-kilat.

Wash basin dan keran yang digunakan di Amaputri, seluruhnya terbuat dari tembaga. Untuk wash basin tembaga, diperoleh dari daerah Jawa Tengah, di suatu kampung yang bernama “Tumang” di mana seluruh penduduknya merupakan pengrajin tembaga.

Seluruh air yang digunakan di Amaputri berasal dari 9 mata air yang berada di area kamar. Mata air tersebut sebagian dialirkan ke danau dan sebagian ke ground tank di area luar bathtub. Dari ground tank, air didorong ke water tank di area lahan paling atas dan kemudian dialirkan turun dengan gravitasi. Agar keberadaan water tank tidak merusak keindahan pemandangan sekitar, maka di atasnya dibangun “Bale Bengong” Bali untuk duduk-duduk melihat pemandangan dari ketinggian.

Kalau melihat konsep bangunan, juga kondisi lingkungan sekitarnya, tidak salah,  Amalina adalah tradisi dan budaya yang bersatu di alam asri di Gunung Geulis….

Amalina

Jl. Bukit Pelangi Raya, Gunung Geulis

Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Related Stories

spot_img

Discover

Breman85 

Menikmati Kesempurnaan Kuliner dan Koneksi Sosial di Pulau Bali Selamat datang di Breman85, di mana...

Discovering Indonesian Food with Balenusa and Sarirasa Catering 

With Sarirasa Group, Savor the Variety of Flavors and Traditions  Sarirasa Group reaffirms its dedication...

Cross Paasha Bali Seminyak

A Symphony of Style, Sophistication, and Balinese Charm Bali, Indonesia – In the heart of...

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

Popular Categories

Comments