Fidel Castro versus Demi Moore

Sementara di Indonesia tidak kurang dari mantan Presiden Soeharto, pengusaha William Soeryadjaya, Sabam Siagian, dan seterusnya. Tokoh-tokoh yang lebih muda ada musisi, arranger dan conductor Addie MS, MC kondang Tantowi Yahya, artis sinetron Adjie Pangestu dan Ade Habibie.

Bagaimana dengan perempuannya? Memang, kalau di AS konsumen cerutu tidak terbedakan antara pria dan wanita, mungkin sama banyaknya, sama seperti dengan konsumen rokok. Bahkan beberapa selebriti Hollywood seperti Demi Moore dan super model Claudia Schiffer, mengaku sebagai pengisap berat emas coklat tersebut. Tapi kalau di Indonesia, menurut perkiraan Yadie, dari society-nya yang tergolong eksklusif, wanitanya tidak lebih dari 10 persen. “Mungkin informasinya yang masih minim, sehingga pengetahuan tentang cerutu sangat kurang,” tukasnya.

Hal yang sama juga dibenarkan oleh Elisa Weston, salah seorang perempuan penggemar cerutu. “Masih ada pandangan negatif terhadap perempuan pencerutu. Padahal dibanding dengan merokok, cerutu jelas lebih sehat,” ujar ibu dua anak itu. Ia menjelaskan, jika rokok asapnya biasanya masuk ke paru-paru, tapi kalau asap cerutu cukup dikulum di mulut saja.

Elisa yang juga merokok mengaku menggemari cerutu gara-gara ketularan sang suami yang pengisap berat cerutu. Dari coba-coba akhirnya ketagihan, khususnya cerutu yang berasal dari Dominika, seperti merek Macanudo, Don Sebastian, Aurora, Leon Jimenes, El Credito, dan Davidoff. “Seminggu saya bisa menghabiskan 5-6 batang,” ungkapnya. Tidak seperti merokok yang bisa dilakukan sewaktu-waktu, menikmati cerutu katanya perlu waktu khusus, karena untuk menghabiskan satu batang membutuhkan waktu 30 menit hingga satu jam.

Kalau Elisa bisa ketagihan, Fenny Sujana mengaku hanya sekali-kali menikmati cerutu. Perempuan lajang 29 tahun yang bekerja di perusahaan asuransi itu hanya mengisap cerutu jika ada kesempatan khusus bersama kelompoknya, baik pria maupun wanita. “Lebih untuk pergaulan sosial saja. Sebetulnya saya lebih suka minum wine,” ujarnya ketika ditemui SWA di acara “Women & Cigar”.

Konon, pria yang mengisap cerutu terlihat gagah dan berwibawa. Sementara wanita akan tampak seksi. Benar tidaknya memang tergantung dari sudut mana kita memandang. Yang terang, cerutu memang sering dicitrakan sebagai produk eksklusif. Maklum, hanya kalangan tertentu saja yang bisa menikmati produk ini karena harganya yang relatif mahal, mulai Rp 15.000 hingga Rp 370.000 per batang. Tapi untuk kelas kolektor (limited edition) ada juga yang harganya 1.000 dolar As per batang.

Mahal, karena bahan bakunya memang terbatas. Tembakaunya sudah pasti berasal dari bahan berkualitas. Asal tahu saja, selain Amerika Latin (Kuba dan Brasilia), Indonesia (Deli dan Besuki) terkenal sebagai pemasok tembakau kelas satu untuk produk cerutu dunia. Sementara cara memproduksinya pun tidak massal (manual atau masinal), untuk premium cigars dikerjakan secara hand made. Tidak sekadar melinting tentu, karena untuk menghasilkan cerutu berkualitas bagus dibutuhkan keahlian khusus, serta ketelatenan yang luar biasa.

Belum lagi kalau ada permintaan khusus, harganya pun tentu melambung. Orang nomer satu Kuba, Fidel Castro, misalnya, konon hanya mau mengisap cerutu yang pembuatannya dilinting di atas paha wanita. Plis, deh!

Majalah SWA, 02 September 2004

Related Stories

spot_img

Discover

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

COAL Menghidupkan Suasana Bar di Jakarta Pusat

COAL adalah bar terbaru di Jakarta yang menyajikan koktail khas dengan sentuhan cita rasa...

Sunday Folks Luncurkan Aneka Pilihan Es Krim Artisanal di...

Merek asal Singapura ini menghadirkan pilihan es krim premium dan hidangan pencuci mulut di...

Rediscovering Bhutan: New Perspectives on the Last Buddhist Kingdom

Amankora reveals the heart of Bhutan with ever rarer and more awe-inspiring cultural experiences...

Popular Categories

Comments