Magic VS Cinta Buta

Meski tanpa bantuan dari paranormal pula, ini untuk kasus yang lain, Susan – nama samaran – juga menyimpulkan bahwa suaminya yang berselingkuh dengan sepupunya karena guna-guna oleh sepupunya tersebut. Bahkan Susan sempat mengidap penyakit aneh, yang ia yakini akibat perbuatan jahat WIL suaminya tersebut via media gaib.

“Kepala saya sering sakit dan nafsu makan saya berkurang. Di waktu tertentu, badan saya mendadak panas. Saya juga batuk yang tak henti-henti. Pernah juga saya muntah darah. Ketika saya periksakan ke beberapa dokter, diagnosisnya selalu berbeda. Bahkan, sampai dokter di Singapura bilang saya kena TBC. Padahal, merokok pun saya nggak pernah, dan saya hidup di lingkungan yang bersih,” jelasnya.

Saat itu Susan sempat ingin mengakhiri hidupnya, tapi beruntung tidak dilakukannya. la pun tidak lari ke paranormal, tapi memasrahkan din kepada Allah SWT. Suaminya meninggal dunia secara mendadak. Kabar simpang siur tentang perselingkuhannya juga terkuak. Kasus “rebutan warisan” antara dirinya dengan selingkuhan suaminya juga sempat bergulir ke pengadilan, tapi kemudian dimenangkan oleh Susan secara legal.

Memakai Simbol-Simbol Modern

Memang menarik, mengkaji perdukunan masa kini. Apalagi, demikian Henny E. Wirawan, M.Hum, Psi., fenomenanya hampir lama dengan fenomena social lainnya, berkembang sesuai dengan zaman. Ini bisa dilihat dari segi nama dan sarana yang digunakan paranormal. Sebelum berganti nama, nama asli paranormal adalah dukun.

Berhubungan zaman sudah berubah, komunitas dukun mengganti nama menjadi paranormal – pada hal fungsinya sama. Begitu juga dengan sarana yang mereka gunakan. Kim paranormal tidak lagi memakai ayam hitam, kain putih, telur ayam, keris, kemenyan, dan sebagainya. Sarana yang mereka pakai sekarang adalah komputer, telepon genggam, dan simbol-simbol kehidupan modern lainnya.

Kita juga mafhum kalau penampilan dukun-dukun masa kini bak selebriti. Sebutlah Ki Kusumo, yang seolah tak nampak sosok paranormal pada dirinya. Pemilik kumis tipis ini sekarang malah merambah dunia selebriti. Selain main film ia juga seorang produser. la mengoleksi sejumlah mobil mewah, mulai dan Jaguar, Bentley, Ferrari, hingga Hammer. la bahkan mengaku memiliki sebuah helikopter seharga Rp 40 miliar, alat transportasi untuk menemui pasien-pasien eksklusif yang lokasinya di luar Jakarta.

Gaya hidup mewah ini ia dapatkan karena kliennya adalah para superkaya yang rela membayar mahal atas jasa spiritualnva. la memang tidak mematok tarif kepada 70-an pasiennya yang datang setiap harinya, tapi ia juga tidak menampik ketika ada pasien eksklusif memberikan imbalan kepadanya hingga puluhan miliar.

Kepercayaan terhadap hal-hal yang irasional, bagi banyak orang di Indonesia, memang bukan hal yang aneh. Selalu ada yang ditokohkan (baca: paranormal) dan “konstituen” yang menghormati dan mempercayainya. Hanya, produk mistik tersebut, entah disebut guna-guna, pelet, atau apalah, senantiasa menjadi kontroversial. Melihat sahabat atau saudara yang tiba-tiba tergila-gila pada seseorang, langsung kita vonis, kena pelet! Kena guna-guna! Ada lagi, melihat wanita yang terlihat wajahnya biasa, tetapi seperti memancarkan daya tarik mempesona, kita vonis juga, pakai susuk!

Photo by Dolina Modlitwy on Unsplash

Seorang ulama seperti Quraish Shihab, sangat memaklumi fenomena ini. Hanya saja, sebelum memvonis dengan tudingan yang bersifat mistis, hendaknya terlebih dahulu mencari penyebab yang logis. Boleh jadi, suami yang terpikat kepada wanita lain, karena memang kesalahannya terletak pada diri sang istri. Pun sebaliknya. Sebelum melempar isu guna-guna atau sihir.

Dalam al-Quran surat al-Baqarah 2:102, demikian Quraish, memang dikemukakan adanya sekelompok manusia yang mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Nabi Sulaiman. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang ditunuikan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut. Dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Ayat itu juga menyatakan, “Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihimya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah”.

Related Stories

spot_img

Discover

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

COAL Menghidupkan Suasana Bar di Jakarta Pusat

COAL adalah bar terbaru di Jakarta yang menyajikan koktail khas dengan sentuhan cita rasa...

Sunday Folks Luncurkan Aneka Pilihan Es Krim Artisanal di...

Merek asal Singapura ini menghadirkan pilihan es krim premium dan hidangan pencuci mulut di...

Rediscovering Bhutan: New Perspectives on the Last Buddhist Kingdom

Amankora reveals the heart of Bhutan with ever rarer and more awe-inspiring cultural experiences...

Popular Categories

Comments