Home Blog Page 8

Era Digital: Transformasi Bisnis dan Komunikasi

0

Transformasi digital telah menjadi faktor utama yang mengubah dinamika bisnis dan komunikasi secara global. Untuk merespons tantangan dan peluang ini, Program Studi Ilmu Komunikasi dan Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Komunikasi Pemasaran Strategis di Era Transformasi Digital”

Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan solusi strategis bagi organisasi dan individu dalam memanfaatkan teknologi digital secara efektif.

Alasan Mengapa Anda Harus Hadir

Topik yang Relevan dan Penting

Dalam dunia yang semakin terhubung, strategi komunikasi pemasaran yang tepat dapat membantu organisasi menjangkau audiens secara lebih luas dan efisien. Seminar ini membahas langkah-langkah praktis untuk memanfaatkan teknologi digital, termasuk media sosial dan analitik data.

Pembicara Ahli dan Berpengalaman

Dapatkan pengetahuan langsung dari para narasumber yang merupakan praktisi dan akademisi di bidangnya:

  • Muhammad Sobirin (Direktur BSI Maslahat)
  • Muhammad Arifin Purwakananta (Deputi BAZNAS RI & Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi FISIP UMJ)
  • Wairis Soleh (Group Head Creative BERAKAR)
  • Burhan Abe (Konsultan Media & PR)
  • Moderato: Agus Hermanto, M.Ikom (Dosen Ilkom FISIP UMJ)

Pengembangan Jaringan dan Wawasan

Seminar ini tidak hanya memberikan ilmu baru, tetapi juga membuka kesempatan untuk memperluas jaringan profesional Anda.

Informasi Acara

🗓 Tanggal: Selasa, 7 Januari 2024
⏰ Waktu: 09.00 WIB – 12.00 WIB
📍 Lokasi Offline: Auditorium Mr. Kasman Singodimedjo, Lt. 4 Ged. FISIP UMJ, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan 15419
📍 Lokasi Online:

  • Join Zoom Meeting: Klik di sini
  • ID Rapat: 891 4736 3908
  • Kode Sandi: 262288

Fasilitas Peserta: e-sertifikat sebagai bentuk apresiasi partisipasi.

Jangan Lewatkan Kesempatan Ini!

Kami mengajak Anda untuk hadir dalam seminar ini, baik secara langsung maupun daring. Jadikan momen ini sebagai langkah awal dalam meningkatkan kompetensi dan strategi Anda di era digital.

Segera tandai tanggalnya dan daftarkan diri Anda untuk mengikuti diskusi yang inspiratif dan bermanfaat ini!

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi panitia melalui kontak resmi FISIP UMJ. Sampai jumpa di acara!

Penang: Recipes & Wanderings Around an Island in Malaysia

A New Cookbook Celebrating The Culinary Heritage of Penang, Malaysia 

Belmond and Apartamento proudly present a new cookbook celebrating Penang’s vibrant culinary traditions and cultural charm. With stunning photography by Luo Yang and contributions from chefs and writers worldwide, this book offers an immersive exploration of the island’s flavors and stories.

Penang: Recipes & Wanderings Around an Island in Malaysia features original photography by celebrated artist Luo Yang offering readers a visual journey through Penang’s vibrant landscapes. Complementing the imagery, the book brings together diverse perspectives from chefs and writers from around the world who are personally inspired by Penang. 

The book is introduced by André Chiang, Culinary Director of the Eastern & Oriental Express, A Belmond train, Malaysia, who has also contributed four recipes for home cooking. Other leading chefs to contribute include Malcolm Lee and Abby Lee, while Anna Sulan Masing and Kirthanaa Naidu contribute essays. Prize-winning author Tash Aw has also contributed an original piece of writing to the book. 

The Eastern & Oriental Express offers the arrival point and window through which to experience the spirit of Penang, with Chef Andre’s classic recipes such as Penang Duck Curry, Nasi Lemak, Wanton Mee and Oyster Omelette giving an authentic taste of the region. 

As well as recipes to recreate at home, the book is a celebration of the local suppliers and culinary locations that make Penang such a celebrated culinary destination. These include a durian farm set in the tropical jungle, a family run nutmeg plantation, a typical Penang kopi house handmaking kueh snacks, and some of Penang’s numerous wet markets and hawker centres. 

Embracing a community-driven approach, Penang brings together a range of voices to present a multifaceted view of modern Malaysia and aims to create a deeper connection with the culinary traditions and stories of the region. 

Penang: Recipes & Wanderings Around an Island in Malaysia – The Contributors

Contributor Bios

Luo Yang was born in the 80s in Liaoning, China, and currently lives in Beijing and Shanghai. As a photographer, she’s been placing her focus on women from different generations and backgrounds in contemporary China, depicting an emerging Chinese youth culture that defies imposed expectations and stereotypes. 

Solo shows in Paris, Berlin, Austria, Hong Kong, and Bangkok have since contributed to her international recognition, and she’s been widely covered by Western media. She was selected as one of BBC’s “100 WOMEN” in 2018, shortlisted for the C/O Berlin Talent Award in 2019, and a winner of the Jimei · Arles Women Photographers Award 2019.

Chef André Chiang opened Restaurant André in Singapore in 2010, which received two Michelin stars and was included in Asia’s 50 Best Restaurants for four consecutive years. Since then, Chiang has opened nine restaurants across the world, including RAW in his hometown of Taipei.

Tash Aw is the author of five novels, including the forthcoming The South, and his memoir about a Chinese-Malaysian family, Strangers on a Pier. His books have been translated into 25 languages.

Anna Sulan Masing

Anna Sulan Masing is a big fan of a dry martini with a twist. She is an author, journalist, and academic who writes about food, drinks, identity, and colonialism. Her debut book, Chinese And Any Other Asian, is due out February 2025.

Kirthanaa Naidu’s heritage inspires and informs all of her work as a Malaysian Indian-born cook, stylist, and creative director.

Vero Angkat AI ke Depan Panggung PR dan IMC

0

Vero memperkenalkan pentingnya Artificial Intelligence (AI) dalam komunikasi modern melalui seminar di Universitas London School of Public Relations (LSPR), Bekasi, Jawa Barat, menjelang akhir 2024. Acara ini merupakan bagian dari Vero Next Gen, program untuk mendukung pengembangan generasi muda di bidang PR dan IMC.

Mengusung tema “Communications in the Age of AI: New Opportunities and Challenges,” seminar ini dipandu oleh Raphael Lachkar, Chief Operating Officer (COO) Vero, dan dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa, yang bersama-sama mengeksplorasi peluang transformatif AI dalam lanskap media modern komunikasi untuk mengeksplorasi potensi transformatif AI dalam lanskap media modern.

Perkembangan AI telah membawa dampak signifikan pada berbagai industri di seluruh dunia, termasuk industri komunikasi di Asia Tenggara. AI telah menjadi alat penting yang membantu meningkatkan akurasi, kecepatan, dan efisiensi dalam penerapan berbagai strategi komunikasi. 

Dalam bidang PR, AI dapat mendukung berbagai pekerjaan seperti analisis data, personalisasi konten, segmentasi audiens, hingga perancangan kampanye komunikasi yang lebih efektif. 

Studi terbaru Vero, “AI and Journalism in Southeast Asia”, menunjukkan bahwa adopsi AI menawarkan peluang sekaligus tantangan. Studi yang melibatkan 75 jurnalis dari Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, mengungkapkan tingginya keinginan untuk pelatihan AI dalam mendukung praktik profesional mereka.

“AI merupakan elemen penting yang tidak hanya mendukung pengembangan keterampilan, tetapi juga mempermudah tugas-tugas kompleks seperti analisis data,” ujar Raphael. 

“Namun, meskipun AI membuka peluang besar untuk meningkatkan kinerja para praktisi komunikasi, kita harus tetap memastikan bahwa kendali utama tetap berada di tangan manusia, menjaga keseimbangan antara teknologi dan sentuhan manusia dalam setiap prosesnya.”

Berdasarkan hasil survei tersebut, Vero menyadari pentingnya mempersiapkan generasi profesional untuk menghadapi perkembangan AI. Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung pengembangan keterampilan profesional di bidang komunikasi, Vero menyelenggarakan seminar di LSPR. 

Acara ini menghadirkan Raphael Lachkar, Chief Operating Officer (COO) Vero  yang merupakan orang dibalik berbagai inovasi yang dilakukan Vero, termasuk dalam penerapan AI di tempat kerja.

Acara tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab, yang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk menggali lebih dalam mengenai topik yang telah dibahas. 

Pemasaran Influencer di Asia Tenggara: Masa Kini & Masa Depan dari Kacamata Influencer

0

Survei Vero terhadap influencer di Asia Tenggara memberikan gambaran mendalam tentang strategi pemasaran influencer yang efektif, area yang perlu ditingkatkan, dan perkembangan tren di tahun 2025.

Influencer telah menjadi salah satu pemain utama yang mendominasi dunia pemasaran di Asia Tenggara. Namun, tidak semua strategi pemasaran influencer dari brand memberikan hasil yang optimal. Vero, sebuah perusahaan konsultasi komunikasi yang baru saja dinobatkan sebagai Influencer Marketing Agency of the Year oleh Campaign Asia, melakukan penelitian untuk memahami peran dan posisi influencer menjelang tahun 2025.

Perusahaan konsultasi komunikasi ini merilis white paper terbaru berjudul “Impact, Engagement, and the Future of Influencer Marketing: Insights from Influencers.” Dokumen ini merangkum temuan utama dari survei terhadap hampir 150 influencer asal Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Vietnam dengan beragam usia, pengalaman, niche, dan jumlah pengikut. 

Dengan menggali kondisi saat ini dan masa depan pemasaran influencer, temuan ini mengungkap hal-hal penting yang penting untuk diketahui brand tentang kebutuhan dan motivasi para influencer, serta cara terbaik untuk menjalin kerja sama dengan mereka demi menciptakan kampanye yang efektif di tahun 2025 dan seterusnya.

“Di dunia digital yang terus berkembang pesat, riset yang konsisten dan berkelanjutan menjadi kunci untuk memahami tren dan memanfaatkan perubahan di industri secara optimal,” ujar Adisty Primatya, Creative KOL Communications Senior Manager Vero. 

“Survei ini mengulik kondisi terkini, potensi perubahan, dan strategi yang diadopsi oleh para influencer di kawasan ini, dengan tujuan memperkuat kolaborasi yang lebih efektif antara brand dan influencer.”

Pemasaran influencer diperkirakan akan terus berkembang dan menjadi semakin kompleks. Sebagai contoh, 72% influencer yang disurvei mengaku menerima lebih banyak ajakan kolaborasi konten berbayar tahun lalu, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat tahun depan. 

White paper ini memberikan pemahaman mendalam tentang cara membangun hubungan yang kuat antara influencer dan brand yang menjaga kepercayaan pengikut dan memperkuat koneksi antara brand dan audiensnya.

Lulu Bistrot Hadirkan Menu Sunday Brunch Terbaru

0

Nikmati pengalaman brunch santai khas Prancis di spot favorit Canggu setiap Minggu.

Minggu Anda kini semakin spesial bersama Lulu Bistrot! Bistro bergaya Prancis yang terkenal di Canggu ini mempersembahkan menu Sunday Brunch terbaru. Hidangan yang ditawarkan penuh kehangatan dan cita rasa segar, siap memanjakan lidah Anda.

Rasakan momen tak terlupakan dengan Sunday Brunch dari Lulu Bistrot. Menu ini dirancang untuk semua selera, menghadirkan pilihan makanan dan minuman yang menggugah selera dan menyenangkan semua orang.

Suasana ditata dengan menu à la carte yang disusun dengan cermat oleh Head Chef Austin Milana, yang menawarkan hidangan lezat untuk setiap suasana hati. Dari Lulu Bénédicte, variasi eggs benedict dengan black pudding dan espelette hollandaise, hingga kenikmatan pasta buatan rumah dengan tiger prawns, cumi, dan confit garlic butter, hidangan-hidangan ini kaya rasa dan sempurna untuk hari Minggu yang santai. 

Bagi para pecinta sarapan, menu Lulu Bistrot menampilkan favorit seperti Oeuf Mayonnaise, telur setengah matang yang disajikan dengan Dijon, bottarga, dan sourdough, atau Omelette ala Niçoise dengan bawang, Swiss chard, dan parmesan. Hidangan lain yang patut dicoba termasuk Croque Madame klasik, hot sandwich dengan ham asap, Gruyère mornay, dan telur mata sapi, serta Muffin à la Merguez, dengan homemade lamb sausagecheddar, dan telur goreng. 

Akhiri dengan pencuci mulut, apakah itu Créme Caramel yang lembut dan menenangkan atau sorbet ceri yang menyegarkan dengan hazelnut, cokelat, dan meringue. Hari Minggu Anda tidak akan pernah terasa semenyangkan ini. 

Minuman di Lulu Bistrot adalah pelengkap sempurna untuk hari Minggu yang menenangkan. Mulailah santapan Anda dengan Mimosa yang cerah dan sedikit asam atau Lulu Spritz, campuran Aperol, sparkling wine, dan soda grapefruit. Untuk sesuatu yang lebih kuat, Espresso Martini yang kaya rasa dan bertekstur lembut, sementara Bloody Mary—dibuat dengan citron vodka dan kaffir lime—menawarkan sensasi rasa yang berani dan segar. 

Terletak di jalanan yang ramai khas Canggu, Lulu Bistrot memancarkan pesona, menawarkan pelarian sempurna untuk hari Minggu. Suasana nyaman membuatnya menjadi tempat ideal untuk berkumpul dengan teman atau keluarga. Kini buka sejak jam makan siang setiap hari Jumat dan Sabtu, serta Sunday Brunch dari pukul 11 pagi hingga 4 sore, Lulu Bistrot adalah destinasi wajib bagi siapa saja yang ingin menikmati akhir pekan dengan sesuatu yang lezat. 

Pada November lalu, Lulu Bistrot dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Restoran Terbaik Asia versi Tatler—daftar terkurasi yang merayakan para master kuliner yang mendefinisikan ulang dunia kuliner di seluruh kawasan. Ini adalah salah satu dari hanya lima restoran di Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut. 

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi (+62) 813-3792-0869, email [email protected], atau kunjungi Instagram @lulubistrot. 

Agora Mall, Destinasi Gaya Hidup Modern di Thamrin Nine Jakarta, Hadir sebagai Pusat Aktivitas & Hiburan

0

Terletak di kompleks prestisius Thamrin Nine, Agora Mall terhubung langsung dengan landmark ikonis seperti Autograph Tower dan Luminary Tower, merepresentasikan pertumbuhan kontemporer Jakarta. Sebagai pusat gaya hidup yang dinamis, mal ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan komunitas urban yang terus berkembang.

Sebagai destinasi baru di Jakarta Pusat, Agora Mall menghadirkan perpaduan harmonis antara hiburan, ritel, kuliner, dan pengalaman berbasis komunitas. Dengan penyewa yang dipilih secara cermat, akses strategis, serta inisiatif yang mendukung kreativitas lokal, Agora Mall menjadi bagian penting dari ekosistem perkotaan Jakarta yang terus berkembang.

Agora Mall terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat urban Jakarta. Dengan tenant-tenant baru, hiburan yang menarik, dan acara kreatif, Agora Mall tidak hanya memenuhi kebutuhan pengunjung, tetapi juga menciptakan ruang di mana masyarakat dapat terhubung, berkolaborasi, dan merasakan pengalaman urban yang dinamis.

Eksplorasi Agora Mall Melalui Media Gathering

Pada 29 November 2024, Agora Mall menyelenggarakan Media Exploration Day yang disiapkan untuk memberikan pengalaman langsung kepada media dengan mengadakan konferensi pers yang disusul dengan mall tour eksklusif, di mana para peserta mengunjungi key tenants dan merasakan pengalaman dari tenant-tenant seperti Funworld, MST Golf Arena, dan House of Padel.

Para wartawan juga akan berkesempatan mengunjungi tenant lainnya, seperti beberapa Kids Playground Land of Zoomoov, Kiztopia, serta Cinema XXI IMAX pertama di Jakarta Pusat dengan teknologi terbaru.

“Melalui Media Gathering ini, kami ingin memberikan kesempatan kepada para media untuk merasakan langsung pengalaman unik yang bisa di lakukan di Agora Mall,” ujar Sandrina Martin, Director of Lifestyle Thamrin Nine Complex. “Acara ini juga menjadi momen penting untuk memperkenalkan tenant-tenant terbaik kami dan menegaskan posisi Agora Mall sebagai pusat gaya hidup modern di Jakarta Pusat.”  

Selain menikmati pengalaman langsung di tenant-tenant unggulan, acara media gathering ini turut didukung oleh Cinema XXI, dengan studio Premiere XXI menjadi lokasi untuk press conference. Agora Mall XXI juga menawarkan fasilitas seperti XXI Café dan The Premiere Café, yang menyajikan pilihan makanan dan minuman berkualitas tinggi.

Media yang hadir juga akan berkesempatan mencicipi hidangan dari kedua kafé tersebut, menambah kesan istimewa dalam pengalaman mereka di Agora Mall. Sebagai penutup, para peserta juga menikmati santap malam di The Royal Kitchen, yang menghadirkan hidangan khas India dengan rasa yang kaya dan presentasi inovatif. Suasana hangat yang ditawarkan The Royal Kitchen menjadi pelengkap sempurna untuk mengakhiri hari penuh pengalaman dan eksplorasi di Agora Mall.

Djournal Coffee Hadirkan Identitas Baru dengan Semangat yang Lebih Segar

0

Menunjuk Laura Basuki sebagai Chief Excitement Officer, Djournal Coffee Membawa Pengalaman Kopi ke Level Berikutnya

Sebagai bagian dari ISMAYA Group, Djournal Coffee telah menjadi destinasi utama para pecinta kopi di Indonesia, menawarkan racikan kopi berkualitas dan suasana yang ramah. Kini, dengan semangat baru, Djournal memperkenalkan identitas baru yang berani, dipadukan dengan visi segar dari aktris sekaligus pengusaha, Laura Basuki, yang kini menjabat sebagai Chief Excitement Officer (CEO).

Melalui kolaborasi ini, Djournal siap mengguncang dunia kopi dengan menghadirkan pengalaman baru yang penuh energi dan menginspirasi.

Perjalanan Djournal Coffee dimulai dengan kecintaan yang mendalam pada kekayaan warisan kopi Indonesia, yang sudah lama dikenal di seluruh dunia akan ragam cita rasanya dan biji kopi berkualitas tinggi. Seiring perkembangan budaya kopi di Indonesia, Djournal selalu hadir di setiap langkah, menciptakan ruang tersendiri dalam dunia kopi Indonesia yang dinamis. 

Dengan komitmen untuk menampilkan keahlian kopi lokal sambil merangkul tren kopi global, Djournal telah menjadi lebih dari sekadar kafe—tempat ini adalah wadah di mana tradisi kopi Indonesia bertemu dengan inovasi, menghadirkan suasana hangat bagi para pecinta kopi yang ingin menikmati seni kopi di setiap cangkir.

Berdasarkan fondasi kuat ini, Djournal Coffee kini siap meningkatkan pengalaman kopinya ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan semangat baru untuk inovasi dan komunitas, Djournal memperkenalkan identitas baru yang mencerminkan spiritnya yang bersemangat dan dedikasi untuk menciptakan momen berkesan. Babak baru ini hadir dengan tampilan dan nuansa segar, menyiapkan panggung untuk perjalanan yang lebih menarik dan bersemangat bagi para pecinta kopi di seluruh negeri.

Rebranding ini mencakup logo yang diperbarui, tata ruang gerai yang didesain ulang, serta beragam minuman menarik yang memberikan sentuhan kreatif pada menu favorit klasik. Namun, perubahan terbesar? Djournal resmi mengusung slogan baru: ‘Make Every Day Exciting.’ Pernyataan ini mencerminkan misi brand untuk mengubah momen sehari-hari menjadi sesuatu yang istimewa. Baik itu secangkir kopi di pagi hari atau momen santai bersama teman di sore hari, Djournal ingin menjadi tempat di mana kegembiraan dan energi mengalir dengan bebas.

Logo baru Djournal Coffee mencerminkan perjalanan jenama ini. Warna biru khas Djournal tetap menjadi elemen utama, melambangkan kepercayaan dan kenyamanan, sambil mempertahankan esensi familiar dari brand meskipun ada pembaruan. Logo ini menciptakan keseimbangan sempurna antara inovasi dan tradisi, mencerminkan perkembangan Djournal seiring waktu.

Setiap elemen dalam logo ini memiliki makna mendalam: bentuk logo dapat dilihat sebagai cangkir kopi, yang melambangkan kehangatan dan kenyamanan, serta huruf “D” terbalik yang mewakili identitas Djournal. Sparks dalam logo melambangkan semangat dan energi, dengan tujuh sparks yang melambangkan tujuh hari dalam seminggu, menekankan bahwa setiap hari di Djournal penuh dengan keceriaan dan energi positif.

Nasionalisme dalam Kabut Digital: Sebuah Refleksi atas Karya Denny JA

0

Oleh: Burhan Abe

Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi digital, Denny JA melalui puisinya, Nasionalisme di Era Algoritma,” mengusung pertanyaan mendasar: bagaimana konsep nasionalisme tetap bertahan dalam dunia tanpa batas fisik, di mana algoritma mengatur kehidupan dan identitas sering kali berada dalam ancaman perubahan. 

Puisi ini tidak hanya menjadi eksplorasi estetika, tetapi juga sebuah kritik reflektif yang mendalam terhadap dinamika globalisasi dan digitalisasi dalam kaitannya dengan identitas nasional.

Pertanyaan yang diajukan Darta, tokoh sentral dalam puisi ini, “Apakah arti tanah air, di zaman tanpa batas ini?” menyuarakan keresahan generasi digital yang tumbuh di dunia yang semakin terhubung secara global. Dalam era di mana batas-batas geografis kehilangan maknanya, nilai-nilai lokal dan identitas nasional menghadapi tantangan besar. 

Penelitian oleh Benedict Anderson dalam bukunya Imagined Communities (1983) menjelaskan bahwa konsep bangsa sebagai “komunitas yang dibayangkan” sangat tergantung pada narasi bersama yang mengikat masyarakat. Namun, di era digital, narasi tersebut menghadapi fragmentasi akibat masuknya pengaruh lintas budaya melalui media sosial dan algoritma global.

Sebagai ilustrasi, algoritma yang mendasari platform digital sering kali dirancang untuk mengutamakan konten yang populer secara global, sehingga nilai-nilai lokal atau nasional dapat dengan mudah terpinggirkan. 

Penelitian oleh Zuboff (2019) dalam The Age of Surveillance Capitalism menunjukkan bahwa algoritma tidak hanya mengatur akses informasi, tetapi juga memengaruhi pola pikir dan persepsi masyarakat terhadap identitas mereka sendiri. Dalam konteks ini, pertanyaan Darta menjadi sangat relevan: apakah nasionalisme masih memiliki tempat di dunia yang didominasi oleh kode dan piksel?

Puisi Denny JA juga menggambarkan dialog yang menghubungkan masa lalu dan masa kini, sebuah upaya untuk menemukan relevansi nasionalisme di era digital. Melalui gambaran tentang bisikan dari tahun 1928—saat Sumpah Pemuda diikrarkan—Denny mengingatkan bahwa nasionalisme Indonesia tidak lahir dari keseragaman, melainkan dari keberagaman yang dirajut menjadi kekuatan kolektif. 

Narasi ini sejalan dengan pandangan Hobsbawm dalam Nations and Nationalism Since 1780 (1990), yang menegaskan bahwa nasionalisme adalah konstruksi sosial yang dibangun untuk menjawab kebutuhan zaman.

Namun, di era digital, di mana arus informasi tidak lagi dibatasi oleh wilayah geografis, tantangan baru muncul: bagaimana menjaga narasi nasional tetap relevan tanpa terjebak dalam isolasi budaya. 

Denny JA, melalui puisi ini, mengusulkan bahwa cinta tanah air bukanlah tentang garis di peta, melainkan ikatan emosional yang meresap hingga ke akar jiwa. Dalam hal ini, puisi tersebut mengingatkan kita bahwa nasionalisme tetap memiliki ruang, bahkan di tengah derasnya arus globalisasi, asalkan ia mampu beradaptasi dengan konteks zaman.

Nasionalisme Di Era Algoritma

0
Oleh: Denny JA

(Di tahun 2024, sambil memainkan aplikasi kecerdasan buatan, anak muda itu merenungkan nasionalisme)

Di balik layar ponselnya, ia bertanya:

Apakah arti tanah air, di zaman tanpa batas ini?

Negara adalah peta yang kabur di ujung jari,

batas-batasnya larut dalam pixel dan kode.

Tapi, di antara getar algoritma dan sinyal digital,

datang bisikan dari jauh, dari tahun 1928.

Sejarah bersimpuh di hadapannya.

Di langit, nampak leluhur menggali akar,

menyatukan suku, bahasa, dan agama.

Dari Sumatra hingga Papua, sumpah pun diikrarkan.

Satu bahasa, satu tanah air, satu bangsa: Indonesia.

Mereka memahat impian dari luka dan air mata, 

menjahit setiap perbedaan dalam simpul kuat. 

Mantra itu menjadi akar yang menembus dalam, meneguhkan tanah air yang belum bernama, namun menyala dalam jiwa.

Ia, Darta, hidup di era digital yang tanpa batas.

Ia melihat dunia berbaur menjadi satu,

di antara pixel, kode, dan bising algoritma. (1)

Dalam riuh suara global yang tumpang tindih, 

tanah airnya bagai nada dasar yang terus bergema, 

nada yang tak terhapus.

Darta juga terheran: 

“Di jantung algoritma yang tanpa rimba, 

mengapa cintaku pada tanah air tetap berakar, 

seperti embun pada daun yang enggan jatuh, 

meski musim berganti dan waktu tak mengijinkannya.”

Dunia digital mencairkan batas negara,

tapi tanah air bukan sekadar garis di peta;

ia ikatan yang merasuk jiwa,

melekat erat di setiap rasa.

Bahasa digital meleburkan segala suara,

tapi bahasa nasional bukan sekadar kata;

ia gema dalam dada,

jejak identitas yang kita bawa.

Di hatinya, tumbuh warna tanah yang tak tergantikan,

identitasnya berpadu dalam cinta yang tak kasat mata,

menjadi akar yang tak tampak namun kuat.

Sekarang, ia bicara dengan bahasa algoritma,

namun hatinya tetap bernada Indonesia.

Informasi memang tak mengenal batas.

Sinyal mengaburkan jarak.

Tapi cinta tanah air tetap tumbuh dalam senyap.

Sejarah memberinya memori.

Negara memberinya identitas.

Tanah air memberi rumah untuk pulang.

Bali, 14 Oktober 2024