25 Tahun Sheila Majid

TIDAK banyak penyanyi yang bisa bertahan begitu lama, di antara yang sedikit itu adalah Sheila Majid. Merayakan 25 tahun kariernya, penyanyi negeri jiran itu menggelar konser bertajuk “Sheila Majid 25 Years Radiance Celebration” di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, 15 Februari 2011.

Meski bukan pertama kali di Indonesia, namun penampilan Sheila Majid kali ini tetap diminati penonton. Sejak pertengahan 1980-an lagu-lagu Sheila sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia dan Malaysia, bahkan di beberapa negara lain. Tak ayal kalau konsernya kali ini adalah semacam konser nostalgia untuk para penggemar musik pop yang kini berusia 40 tahun ke atas – meski banyak remaja yang masih “nyambung”.

Bagi sang diva yang telah 25 tahun memperkaya industri musik regional, Indonesia sudah menjadi rumah kedua baginya. Banyak hits indah Sheila Majid yang telah mengisi hati jutaan penggemarnya di Indonesia. Dan telah beragam apresiasi pula yang diterima sang diva dari ajang penghargaan industri musik di Indonesia.

Sheila, seorang artis yang santun dan lembut pembawaannya, memiliki karakter suara jazzy. Penyanyi asal Malaysia itu juga dikenal sangat bersahaja, hal itu tercermin dalam lagu-lagu indahnya yang terus membekas di hati para pecintanya. Demikian bersahajanya, konser dengan promoter TIS Communication malam itu pun terasa sederhana untuk audiens di ruang sebesar Plenary Hall JCC.

Pengiring konser tersebut adalah sebuah big band, yang lazim dalam pertunjukan musik jazz, yang memang mempengaruhi (terutama aransemen) lagu-lagu Sheila, bukan orkestra besar yang megah.

Namun, justru kesederhanaan itulah yang menuntut sang diva untuk menampilkan personalitinya lebih kuat – bukan oleh pernak-pernik yang lain, bukan pula oleh bintang-bintang tamunya, yang kebetulan malam itu hanya Balawan yang mengandalkan permainan gitarnya.

Malam itu Hashridz Murshim Hassim atau Acis, suami Sheila sendiri yang bertindak sebagai Music Director dan mengaransemen lagu-lagu yang dibawakan Sheila Majid. Ia membuka pertunjukan dengan lagu Ada-Ada Saja dan sebuah medley lagu Memori/Kasih/Hasrat Cinta/Tua Sebelum Waktu, Sheila Majid pun menyapa hangat penonton. Selanjutnya ada lagu Hadirmu, Emosi, Inikah Cinta, dan Embun. Sampai di sini, konser tersebut terasa berjalan linear tanpa kejutan, tapi cukup hangat – penonton bak mendengarkan lagu-lagu nostalgia 1980-an di sebuah kafe besar yang bernama Plenary Hall.

Ketika masuk lagu Engkau Laksana Bulan, suasana pertunjukan yang megah mulai terasa. Lagu Melayu itu diaransemen sedikit jazzy, tapi di dalamnya ada tetap ada unsur aransemen khas Melayu, yakni gendang dan suling. Penari latar yang rampak melengkapi penampilan lagu ini.

Kolaborasi Indonesia – Malaysia agaknya sengaja diciptakan di konser ini, sebagai lambang persahabatan antar kedua negara mengingat hubungannya yang naik turun. “Siapa bilang kita berantem?” tukas Sheila, yang sepanjang konser sangat komunikatif dengan penonton.

Previous article
Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Retorika Gagah, Realita Masih Tertatih

Pidato Prabowo pada 15 Agustus 2025 memancarkan semangat “tak gentar pada yang besar dan...

PR 4.0: Mengelola Persepsi di Era Digital – Blueprint...

Di dunia bisnis modern, teknologi bukan lagi sekadar alat, melainkan lanskap tempat reputasi dibangun...

PR 4.0: Mengelola Persepsi di Era Digital – 7...

Di tengah ekonomi yang digerakkan oleh kecepatan informasi dan ekspektasi publik yang terus bergeser,...

Rayakan Kemerdekaan dengan Gaya di Byrd House Bali

Dua perayaan kuliner yang memadukan rasa, suasana, dan semangat kebangsaan. Bulan Agustus ini, pantai Sanur...

Thrivers: Bukan Sekadar Pintar, Tapi Tahan Banting

Ada teman saya yang punya putri nyaris sempurna di atas kertas. Ranking teratas di...

Banyan Group: Lompatan Mewah Menuju Perjalanan Penuh Makna

Merayakan Properti ke-100, Meluncurkan Gerakan Wellness Global, dan Membawa Keberlanjutan ke Level Seni Tinggi Dalam...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here